Myanmar Tangkap TikToker Peramal Gempa Usai Picu Kepanikan

Ramalannya muncul tidak lama setelah Myanmar diguncang gempa dahsyat.

oleh Khairisa Ferida Diperbarui 26 Apr 2025, 07:16 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2025, 07:16 WIB
Jalanan di Kota Naypyidaw Terbelah
Gempa Myanmar juga menyebabkan runtuhnya bangunan pencakar langit yang masih dalam proses pembangunan di Thailand. (Sai Aung MAIN/AFP)... Selengkapnya

Liputan6.com, Naypyidaw - Pemerintah Myanmar menangkap seorang TikToker karena meramalkan gempa dan menyebabkan kepanikan setelah video ramalannya viral di platform tersebut.

John Moe The mengunggah ramalannya pada 9 April, hanya dua minggu setelah gempa magnitudo 7,7 menewaskan 3.500 orang dan menghancurkan kuil-kuil berusia ratusan tahun di negara Asia Tenggara itu.

"Dia ditangkap pada Selasa (22/4/2025) karena membuat pernyataan palsu dengan tujuan menimbulkan kepanikan publik," demikian menurut Kementerian Informasi Myanmar seperti dikutip dari BBC.

John Moe The memperingatkan bahwa gempa akan "melanda setiap kota di Myanmar" pada 21 April. Namun, para ahli mengatakan gempa tidak mungkin diprediksi karena kompleksnya faktor-faktor yang terlibat dalam bencana semacam itu.

Dalam videonya yang ditonton lebih dari tiga juta kali, John Moe The mendesak orang-orang untuk "membawa barang-barang penting dan menjauhi gedung-gedung saat gempa terjadi."

"Orang-orang seharusnya tidak berada di gedung tinggi pada siang hari," tulis keterangan videonya.

Seorang warga Yangon mengatakan kepada AFP bahwa banyak tetangganya percaya pada ramalan itu. Mereka menolak tinggal di rumah dan berkemah di luar pada hari John Moe The menyatakan gempa akan terjadi.

Akun TikTok-nya yang kini sudah tidak aktif, dengan lebih dari 300.000 pengikut, mengklaim membuat prediksi berdasarkan astrologi dan palmistry (ilmu garis tangan).

Dia ditangkap dalam penggerebekan di rumahnya di Sagaing, Myanmar tengah.

Kawasan Mandalay dan Sagaing termasuk yang paling parah terdampak gempa pada 28 Maret, yang memaksa junta militer Myanmar meminta bantuan asing—langkah yang jarang terjadi.

Gempa bahkan terasa hingga 1.000 km jauhnya di Bangkok, di mana sebuah bangunan roboh dan menewaskan puluhan orang.

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya