Jokowi Singgung 'Papa Minta Saham' di Depan Pejabat Negara

Presiden meminta seluruh pemerintahan di semua level, dapat melakukan perubahan dalam keterbukaan informasi.

oleh Luqman Rimadi diperbarui 15 Des 2015, 14:42 WIB
Diterbitkan 15 Des 2015, 14:42 WIB
20151211-Jokowi dan Sejumlah Petinggi Negara Peringati Hari HAM di Istana Negara-Jakarta
Presiden Jokowi memberi kata sambutan saat acara peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) di Istana Negara, Jakarta, Jumat (11/12). Dalam kesempatan itu, hadir pegiat HAM, pemerintah daerah, serta sejumlah jajaran kabinet kerja (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyinggung soal pencatutan namanya dalam perpanjangan kontrak karya Freeport yang diduga dilakukan Ketua DPR Setya Novanto. Perkembangan teknologi informasi dan juga media sosial membawa dampak informasi begitu cepat bergulir di masyarakat.

"Detik ini bisa trending topic-nya mama minta pulsa, detik selanjutnya bisa berubah jadi papa minta yang lain," ucap Jokowi, di Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Pernyataan itu disampaikan Jokowi di depan para kepala daerah dan Direktur Utama BUMN penerima penghargaan keterbukaan informasi badan publik.

Presiden juga mengatakan, hubungan antara masyarakat dan pemerintah mengalami perubahan. Di mana rakyat menginginkan keterbukaan atau transparansi dari pemerintah. Rakyat juga, kata Jokowi, menginginkan pemerintah dan masyarakat interaktif dan dialogis.

"Rakyat menginginkan pemerintah yang responsif, yang cepat merespon keluhan-keluhan yang disampaikan oleh masyarakat," ujar Jokowi.

Presiden meminta seluruh pemerintahan di semua level, baik dari pusat sampai ke daerah, BUMN, dan perguruan tinggi, agar dapat melakukan perubahan dalam melayani masyarakat, terutama dalam keterbukaan informasi.

"Berubah ke arah pemerintah yang terbuka atau open government," ucap Presiden.‎

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya