Liputan6.com, Jakarta - Seluruh perwakilan fraksi di DPR, kecuali Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menuntut Setya Novanto mengundurkan diri sebagai Ketua DPR. Pasalnya, banyak yang beranggapan putusan MKD yang dibacakan pada Rabu, 15 Desember 2015 tidak akan adil.
Pantauan Liputan6.com, sejumlah perwakilan fraksi telah berkumpul di gedung kura-kura DPR. Sejumlah tokoh yang hadir antara lain TB Hasanuddin, Charles Honoris, Diah Pitaloka, Nico Siahaan, dan Arteria Dahlan dari Fraksi PDIP. Sementara dari PAN hadir Teguh Juwarno, Primus Yustisio, dan Lucky Hakim.
Ada pula Taufiqulhadi, Syarif Abdullah Alkadrie, Kurtubi, dan Akbar Faizal dari Nasdem. Perwakilan dari Hanura, ada Inaz Nasrullah Zubir. Golkar diwakili oleh Dave Laksono. Demokrat hadir diwakili oleh Ruhut Sitompul. Kemudian dari Gerindra hadir Wihadi, menyusul dari PPP Amir Uskara, serta dari PKB diwakili oleh Arifin.
Baca Juga
TB Hasanuddin mengatakan mereka berkumpul bukan lagi atas nama Koalisi Indonesia Hebat ataupun Koalisi Merah Putih. Kali ini mereka berkumpul atas nama DPR.
"Sudah tak ada cerita lagi itu koalisi. Ini teruskan perjuangan bersama rakyat. Di mana banyak dari konstituen kami meminta harkat dan martabat DPR sudah jatuh karena satu orang," ucap pria yang duduk di Komisi I DPR itu.
Sementara Amir Uskara dari Fraksi PPP meminta agar Setya Novanto mundur secara terhomat demi menjaga kehormatan Dewan.
"Meminta Novanto mundur secara baik-baik, kami sepakat untuk meninggalkan ruang sidang bila ada kehadiran Pak Novanto," ujar Amir.
Ruhut Sitompul pun meminta hal yang sama. "Sudahlah Novanto, mundur saja kau. Saya mau nangis ini melihat DPR. Sudah jutaan orang ingin Novanto itu lengser," ujar Ruhut.