Bentrok Suku Anak Dalam, 2 Warga Kena Tembak

Ratusan warga bersenjata tajam langsung menghancurkan pemondokan milik warga Suku Anak Dalam yang terbuat dari kayu.

oleh Bangun Santoso diperbarui 16 Des 2015, 06:43 WIB
Diterbitkan 16 Des 2015, 06:43 WIB
Orang Rimba
Orang Rimba atau Suku Anak Dalam. (kkiwarsi.wordpress.com)

Liputan6.com, Jambi - Bentrok berdarah terjadi di Provinsi Jambi, tepatnya di Desa Kungkai, Kecamatan Bangko, Kabupaten Merangin pada Selasa sore 15 Desember 2015 sekitar pukul 16.00 WIB. Bentrokan ini melibatkan 2 kelompok, yakni warga biasa dengan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang tinggal di Desa Kungkai.

2 Orang dilaporkan terkena tembakan yang diduga dilakukan oleh kelompok SAD.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, 4 kali suara tembakan meledak dari semak-semak di perkebunan Desa Kungkai saat bentrokan terjadi. Suara tembakan mengenai dua warga Desa Kungkai, yakni Darmawis (48) dan Koko (21).

Darmawis terkena tembakan di bagian kepala, sedangkan Koko terkena tembakan di bagian bokong. Kedua korban langsung dilarikan ke rumah sakit di Kota Bangko, ibukota Kabupaten Merangin.
 
Bentrok diduga dipicu adanya kabar warga Kungkai dianiaya SAD saat melintas di pemukiman SAD yang terletak di perkebunan warga di Desa Kungkai Sebrang. Warga yang tidak terima langsung mendatangi pemukiman SAD melakukan penyerangan.

Seperti diceritakan seorang warga Desa Kungkai, Bujang. "Saat warga ramai-ramai datang, kelompok SAD sudah kabur," ujar Bujang.

Kecepek

Ratusan warga bersenjata tajam langsung menghancurkan pemondokan milik warga SAD yang terbuat dari kayu. Sementara 10 unit motor SAD yang tertinggal dibakar massa yang mengamuk.
 
Untuk menenangkan warga yang bertahan, Kapolres Merangin AKBP Munggaran Kartayuga turun langsung ke lokasi bentrokan.

Bujang mengatakan, warga kesal dengan ulah oknum kelompok SAD selama ini yang dinilai sering membuat keributan. Apalagi, warga SAD dikenal memiliki dan bisa membuat senapan rakitan yang disebut kecepek.

"Memang sebelumnya mereka (SAD) sering buat keributan. Kali ini ada warga kami yang dianiaya dan diancam pakai kecepek," tambah Bujang.

Kapolres Munggaran Kartayuga mengatakan, akan memediasi kedua belah pihak yang bertikai.

"Kades dan Semau Temenggung akan kita kumpulkan untuk menjelaskan persoalan yang terjadi," ujar Munggaran.
 
Menurut Munggaran, keberadaan SAD di Desa Kungkai Seberang memang kerap dikeluhkan warga setempat. Sebab, kelompok SAD di desa itu memiliki senjata jenis kecepek yang biasa digunakan untuk berburu.
 
"Kita minta SAD untuk tidak menggunakan senjata lagi. Apalagi pemicu keributan warga dengan SAD ini, karena dikabarkan ada warga yang dianiaya oleh SAD," ujar Kapolres.

Hingga Selasa petang 15 Desember 2015 kemarin, kondisi di Desa Kungkai Sebrang masih terlihat mencekam. Ratusan aparat dari Polres Merangin diturunkan untuk melakukan penjagaan agar tidak terjadi keributan berulang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya