Top 3: Ahok ke PKL Kota Tua: Emang Gue Sinterklas

Komentar Ahok lain terkait ojek online yang kini marak juga menjadi berita populer.

oleh Ahmad Romadoni Audrey Santoso diperbarui 19 Des 2015, 18:00 WIB
Diterbitkan 19 Des 2015, 18:00 WIB
20150729-Ahok
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, saat menyapa awak media (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Komentar Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok kerap mengundang perhatian publik, bahkan polemik. Karena itu pula berita komentar kali ini menjadi terpopuler.

Komentar Ahok kali ini menyebutkan, Pemprov DKI tidak memberikan kredit kepada pedagang kaki lima atau PKL Kota Tua. Sementara, penandatangan pinjaman kredit kepada 100 pedagang PKL pada Jumat kemarin dilakukan di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta.

Komentara Ahok lain terkait ojek online yang kini marak juga menjadi perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang siang hingga sore hari ini.

Ada juga berita populer lainnya, yakni berita terkait ucapan terima kasih pihak Go-Jek kepada Presiden Jokowi yang telah mengizinkan ojek online kembali beroperasi, setelah sempat dilarang Mengub Ignatius Jonan.

Berikut kumpulan berita populer dan terpopuler yang terangkum dalam Top 3 News:

 
1. Ahok ke PKL Kota Tua: Emang Gue Sinterklas, Bye

Ahok (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberikan pinjaman kredit kepada 100 pedagang kaki lima atau PKL. Penandatanganan perjanjian ‎kredit ini dilakukan di Museum Fatahillah, Kota Tua, Jakarta.

Namun, PKL Kota Tua tidak memperoleh kredit itu. Menurut pria yang akrab disapa Ahok, hal tersebut lantaran PKL Kota Tua enggan membayar retribusi kepada Pemprov DKI.

"Karena mereka belum bayar (retribusi PKL). Saya bilang kalau uang kecil saja kamu enggak jujur, bagaimana saya mau kasih uang sedang, bagaimana saya mau kasih uang banyak," ujar Ahok di Kota Tua, Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Selengkapnya...


2. Ahok: Ojek Itu Seperti Anak Sendiri yang Tak Diakui

Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok turut mengomentari larangan beroperasinya ojek online, seperti Go-Jek dan angkutan online lainnya.

Larangan ini karena keberadaan ojek dinilai tidak sesuai undang-undang. Menurut Ahok, kebijakan tersebut seperti menelan buah simalakama. Serba salah.

"Kalau melarang Go-Jek, ya ojek itu kayak yang saya bilang tadi, anak sendiri tidak mau diakui," ujar Ahok di Kota Tua, Jakarta, Jumat (18/12/2015).

Selengkapnya...


3. Larangan Ojek Online Dibatalkan, Go-Jek Berterima Kasih ke Jokowi

Ceo GO-JEK Indonesia Nadiem Makarim saat jumpa pres perekrutan pengendara Go-Jek  di Hall A Basket Senayan, Jakarta, Jumat (14/8/15). Fenomena ojek online dengan aplikasi di hanphone kini banyak diminati. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Manajemen Go-Jek berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo karena langsung bereaksi terhadap kebijakan pelarangan operasional Go-Jek dan transportasi umum berbasis online lainnya.

Dalam pernyataannya di akun resmi Go-Jek, CEO Go-Jek Nadiem Makarim mengatakan Jokowi telah menyelamatkan lebih dari 200 ribu pengemudi Go-Jek.

Selengkapnya...

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya