Wakapolri Sebut Kelompok Ini di Balik Penyerangan Polsek Sinak

Tim gabungan Mabes Polri dan Polda Papua masih berupaya mengejar penyerang tersebut.

oleh Hanz Jimenez Salim diperbarui 28 Des 2015, 19:29 WIB
Diterbitkan 28 Des 2015, 19:29 WIB
20151201--HUT-Pol-Airud-ke-65-YR
Kapolri Jenderal Polisi Badrodin Haiti (tengah) bersama Wakapolri Komjen Budi Gunawan (kanan) saat hadir dalam peringatan HUT Pol Airud ke-65 di Ditpoludara, Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Selasa (1/12). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Kepala Polri Komjen Budi Gunawan menduga penyerangan di Polsek Sinak, Kabupaten Puncak, Papua dilakukan oleh Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM). Sebab, hal serupa juga pernah terjadi pada Februari 2013.

"Sementara indikasi dari kelompok TPN (Tentara Pembebasan Nasional) pernah ada indikasi yang sama di 2013, waktu itu pihak TNI maupun masyarakat sipil," kata Budi di aula Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (27/12/2015).

Dijelaskan Budi, saat ini tim gabungan dari Mabes Polri dan Polda Papua masih berupaya mengejar penyerang tersebut. Sementara untuk 3 jenazah anggota Polsek Sinak saat ini sudah dievakuasi ke Jayapura, Papua.

"Jadi Kapolda dengan kekuatan perbantuan telah sampai di lokasi kemudian untuk para jenazah yang gugur telah dievakuasi hari ini, telah sampai di Jayapura. Sementara tim pengejaran maupun tim investigasi, kalau pengejaran sudah di sana, kalau yang investigasi sudah diberangkatkan ke Papua," sambung Budi.

Untuk motif penyerangan, Budi mengaku belum dapat menyimpulkan. Sebab saat ini, pengejaran terhadap penyerang masih dilakukan.

"Saat ini masih pendalaman, pasukan sedang mengindentifikasi untuk pengejaran," tukas Budi.

Polsek Sinak di Kabupaten Puncak, Papua diserang oleh sekolompok orang tak dikenal pada Minggu 27 Desember 2015 malam. Akibat penyerangan itu, 3 anggota polisi tewas. Sementara 2 anggota lainnya mengalami luka tembak.

Selain menyerang, kelompok tersebut juga mengambil tujuh pucuk senjata api berbagai jenis beserta amunisinya.

Bukan sekali ini saja Sinak menarik perhatian. Pada Februari 2013 lalu peristiwa tragis juga menimpa anggota TNI di Sinak. Saat itu, tujuh orang anggota TNI tewas.

Mereka adalah Sertu Udin dan Sertu Frans yang berasal dari Koramil Sinak, serta lima anggota lain yang berasal dari Batalyon 753 Argaviratama Nabire yang tengah ditugaskan di Sinak.

Saat itu mereka diserang saat hendak mengambil alat komunikasi yang dikirim lewat pesawat di landasan perintis Sinak. Jarak antara Koramil Sinak dan landasan sekitar 2 kilometer. Saat rombongan itu berada di tanjakan, mereka tiba-tiba diserang sekelompok sipil bersenjata.

Para prajurit itu tidak sempat memberi perlawanan karena mereka tidak membawa senjata.

Di Kabupaten Puncak dan Kabupaten Puncak Jaya terdapat 6 kelompok besar kelompok bersenjata yang sering beraksi.

Tiga kelompok di Kabupaten Puncak adalah Militer Murib yang berbasis di Distrik Sinak dan Distrik Gomeh, kelompok tua pimpinan Titus Murib yang berbasis di kepala air, dan kelompok Peni Murib di Muara.

Lalu di Kabupaten Puncak Jaya, bercokol kelompok Goliat Tabuni yang berbasis di Distrik Tinggineri, kelompok Puron Wenda di Pilia yang kemudian berpindah ke Pirime Kabupaten Lanny Jaya dan sisa kelompok Timika Wonda.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya