Liputan6.com, Jakarta - Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar)Â bikin resah. Organisasi kemasyarakatan (ormas) yang telah dilarang pemerintah ini belakangan disangkut-pautkan dengan berita hilangnya sejumlah orang, termasuk dokter Rica.
Sebagian telah ditemukan. Namun sebagian lain belum.
Liputan6.com menyambangi kantor Sekretariat Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gafatar di Jalan Ciputat Raya No 264, Pondok Pinang, Jakarta Selatan. Gafatar diketahui mengontrak sebuah bangunan bercat putih.
Baca Juga
Berdasarkan informasi yang dihimpun di lapangan, kantor itu telah kosong sejak akhir Oktober 2015.
Darto (43), penjaga kontrakan tersebut menyebutkan organisasi itu mulai mengontrak sekitar 2 tahun yang lalu.
"Saya sudah 5 tahun bekerja sama bos ini (pemilik kontrakan), dianya jarang ke sini, saya yang sehari-harinya di sini. Benar, ada orang yang ngontrak. Katanya buat kantor, sekitar 2 tahun yang lewat," ujar Darto kepada Liputan6.com di lokasi, Selasa (12/1/2015) siang.
"Tak ada aktivitas ramai, biasanya hanya dua atau tiga sepeda motor yang diparkir di luar," lanjut dia.
Ramai di Malam Hari
Menurut Darto, aktivitas di kantor Gafatar itu baru tampak saat malam hari. Begitu juga kala mereka memutuskan untuk pindah kantor. Acara pindahan dilakukan saat hari telah gelap.
Dia masih ingat pada 31 Oktober 2015, ketika orang-orang di kantor itu memindahkan barang-barang untuk yang terakhir kali.
"Sudah lama sih mereka mau pindah, tapi yang datang buat mindahin barang selalu malam. Terakhir itu malam minggu tanggal 31 Oktober," lanjut Darto.
Menurut dia, kepindahan tersebut dilakukan dengan tergesa-gesa. Namun sang penjaga kontrakan itu mengaku tidak tahu kemana ormas tersebut pindah.
"Mereka nggak bilang, lagipula kami jarang komunikasi, tampaknya buru-buru waktu malam itu," ujar dia.
Saat ini, ruangan tersebut kosong. Tak ada satu pun tanda-tanda bahwa pernah ditempati oleh Gafatar. Sebelumnya, menurut warga yang tinggal di sekitar, Sekretariat Gafatar itu ramai oleh kehadiran orang-orang.
Seperti disampaikan petugas keamanan pada sebuah taman kanak-kanak yang berada di samping bekas Sekretariat Gafatar, Adam Rahmat.
"Oh itu, yang pakai baju kayak partai itu ya. Memang ramai, Mas, tapi biasanya sore dan jelang malam saja," ujar Adam.
Menurut Adam, tempat itu sudah lama kosong. Namun, menurut dia, tak ada yang mencurigakan dari aktivitas para penghuni bangunan itu.
"Nggak ada yang berjilbab atau yang pakai peci, Mas. Mereka biasa-biasa aja. Saya kira itu kegiatan partai, sebab mereka rajin kayak rapat-rapat gitu," lanjut Adam.
Advertisement