Liputan6.com, Mataram - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, masih melakukan kajian dan pertimbangan terhadap rencana masuknya sebuah organisasi masyarakat bernama Gafatar atau Gerakan Fajar Nusantara ke daerah ini.
"Organisasi ini memang sudah mengirimkan surat untuk melakukan pertemuan bersama dengan MUI dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) dan pihak terkait lainnya di Kota Mataram, namun sejauh ini kami belum bisa memberikan jawaban," kata Ketua MUI Kota Mataram TGH Muhtar di Mataram, Sabtu (14/3/2015).
Menurut dia, belum adanya jawaban yang pasti untuk melakukan pertemuan dengan organisasi baru itu bukan karena MUI dan pemerintah kota tidak mau melakukan pertemuan. Tetapi karena akan melakukan kajian serta mencari tahu asal dan visi misi dari organisasi masyarakat itu terlebih dahulu.
"Sebelum kita bertemu tentu kita harus memiliki pengetahuan tentang organisasi masyarakat itu seperti apa. Yang kita ketahui organisasi ini merupakan organisasi keagamaan, tetapi menyebut Tuhan dengan kata 'Tuan'. Jadi hal ini harus dipastikan dulu," ujar dia.
Apalagi, beberapa daerah seperti di Gorontalo dan Kabupaten Sumbawa Barat menolak keberadaan Gafatar kendati sudah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Hukum dan HAM.
"Informasi-informasi itulah yang harus kita himpun sebagai bahan kajian dan pertimbangan saat pertemuan nanti," kata Muhtar.
Menurut dia, langkah tersebut sebagai salah satu upaya antisipasi masuknya berbagai paham yang dapat mengarah pada perbedaan dan perpecahan umat muslim.
Terlebih, saat ini gerakan paham radikalisme seperti Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) yang merupakan aliran sangat keras kembali muncuat, sehingga Pemerintah Kota Mataram harus lebih waspada terhadap munculnya organisasi keagamaan baru.
Apalagi jika terbukti paham yang dijarkan itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan masyarakat Kota Mataram, dan NKRI secara umum seperti yang dilkukan ISIS.
"ISIS merupakan salah satu paham yang mengajarkan kekerasan, padahal dalam agama Islam sifat dan tindakan kekerasan itu sangat dilarang," jelas dia.
Terkait dengan itu MUI Kota Mataram terus melakukan safari Jumat dari masjid ke masjid untuk terus mengingatkan umat Muslim agar menjaga kesatuan dan persatuan agama dan antarbangsa. (Ant/Ado/Sun)
Sebut Tuhan dengan 'Tuan', Ormas Gafatar Belum Bisa Masuk Mataram
MUI Kota Mataram akan melakukan kajian serta mencari tahu asal dan visi misi dari organisasi masyarakat itu terlebih dahulu.
Diperbarui 14 Mar 2015, 15:22 WIBDiterbitkan 14 Mar 2015, 15:22 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
EnamPlus
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Kata Gombal Bikin Baper Terbaik untuk Pasangan
Resep Lumpia Kurma Keju yang Nikmat Disajikan Saat Buka Puasa Bersama
Ini Alasan KPR Kavling BRI Jadi Pilihan Pas Buat yang Mau Punya Tanah dan Rumah Impian!
China: AS Gunakan Isu Fentanil untuk Lempar Masalah Internal
Resep Bolu Kukus Mekar Sempurna Anti Gagal, Tanpa Soda Kue dan Baking Powder
Arti Kata Spill yang Viral di Media Sosial
KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2025 di Depan Mata, Yuk Nikmati Beragam Kuliner dan Hiburan Menariknya!
Erick Thohir Beberkan 3 Pemain Naturalisasi Baru Belum Pasti Main Lawan Australia dan Bahrain, Ini Alasannya
Tren Modifikasi Motor Kekinian: Gaya Apa yang Lagi Hits?
Gunung Raung Meletus Perdana di 2025, Semburan Abu Vulkanik Capai 1.500 Meter
Yokohama F Marinos Restui Sandy Walsh Perkuat Timnas Garuda, Isi Komen Diserbu Orang Indonesia
Harga Emas Antam Cetak Rekor Hari Ini 13 Maret 2025, Sentuh Level Segini