Komentar Polisi Soal Warga Tonton Baku Tembak Teror Jakarta

Iqbal memaklumi antusiasme tersebut karena ia sadar kebiasaan warga memang ingin tahu.

oleh Audrey Santoso diperbarui 15 Jan 2016, 20:05 WIB
Diterbitkan 15 Jan 2016, 20:05 WIB
20160114-Aksi Menegangkan Polisi Baku Tembak Usai Ledakan Bom di Sarinah-Jakarta
Sejumlah polisi mengambil posisi di dekat sebuah mobil saat melakukan pengejaran terhadap pelaku ledakan di pospol Sarinah, Jakarta, Kamis (14/1). Baku tembak terjadi di depan Sarinah setelah suara ledakan ketiga terjadi. (AFP PHOTO/Bay Ismoyo)

Liputan6.com, Jakarta - Adegan demi adegan baku tembak antara teroris dengan polisi menyita perhatian warga Jakarta yang tengah beraktivitas di Jalan MH Thamrin Jakarta Pusat, pada Kamis 14 Januari 2015. Warga berbondong-bondong menonton aksi polisi melumpuhkan teroris meski sudah diimbau untuk menjauh dari lokasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Mohammad Iqbal mengatakan, tindakan warga yang menonton baku tembak tersebut sesungguhnya sangat berbahaya bagi keselamatan warga.

"SOP pada waktu itu masyarakat manapun termasuk teman media tidak boleh mendekat. Sangat berbahaya. Kami saja berlindung di mobil antipeluru, makanya ada meme-meme 'Kok polisi berlindung, masyarakat malah tidak'," kata Iqbal di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (15/1/2016).

Iqbal pun memaklumi antusiasme tersebut karena ia sadar kebiasaan warga memang penuh rasa ingin tahu. Masyarakat diimbau tak mengulangi perilakunya yang nekat demi keselamatan masing-masing.

"Jangankan itu (baku tembak polisi). Tabrakan saja masyarakat kita, mereka ingin lihat. Maka dari itu kami imbau untuk keselamatan ketika terjadi apa-apa biarkan yang berwenang melakukan penyelidikan, mengklarifikasi atau investigasi," imbau Iqbal.

Kamis 14 Januari 2015, sekelompok orang bersenjata membom dan menembak polisi di kawasan Sarinah, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Sebanyak 7 orang tewas dalam teror itu, 5 di antaranya merupakan pelaku penembakan dan pengeboman tersebut. Sementara, 24 orang lainnya luka-luka.

ISIS telah mengklaim bertanggung jawab atas teror itu. Polisi menyatakan, serangan di Thamrin, Jakarta Pusat karena perebutan leader ISIS di wilayah Asia Tenggara.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya