Liputan6.com, Jakarta - Pelaku serangan teror bom Sarinah diduga kuat terkait kelompok militan ISIS. Hal itu dibenarkan oleh Wakapolri Komjen Budi Gunawan.
Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Anton Charliyan juga menduga kuat pelakunya adalah grup tersebut.
"Apa yang mereka lakukan hampir sama dengan serangan teror Paris...," kata Anton Charliyan kepada Liputan6.com, Kamis (14/1/2016).
Advertisement
Anton pun menyebutkan bahwa si pelaku memang sudah berencana akan menyerang Indonesia. Sengaja membuat Tanah Air menjadi sorotoan.
"Mereka memang akan menyerang indonesia. Indonesia akan menjadi sorotan internasional. Sebelumnya mereka sudah menyampaikan ancaman bahwa Indonesia akan menjadi pusat pemberitaan dunia soal teroris...," imbuh dia.
Karena teror ini, Jakarta dinyatakan berstatus Siaga I. Status ini diberlakukan sejak pukul 11.00 WIB tadi. Status ini berlangsung hingga waktu yang belum ditentukan.
Teror Paris yang diklaim oleh kelompok ISIS terjadi pada 13 November, menewaskan 130 orang dan melukai lebih dari 360 lainnya. Dalam serangan tersebut, 4 kafe dan restoran menjadi korban. Termasuk gedung pertunjukan konser Bataclan yang saat ini juga belum beroperasi.
Pasukan keamanan di stasiun kereta bawah tanah di Montrouge, daerah pinggiran Paris dilaporkan menemukan benda yang diduga kuat rompi bunuh diri pada 23 November 2015 waktu setempat di dalam tong sampah.