Liputan6.com, Bengkulu - Karyawan Bank Bangkok Rais Karna (37) tewas dalam teror Jakarta yang terjadi pada 14 Januari 2016. Dia dinyatakan meninggal dunia pada Sabtu malam 16 Januari 2016 di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta.
Sang istri, Laili Herlina (35), tak kuasa menahan haru saat mengantarkan jasad suaminya ke pemakaman di kawasan Citayam, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Laili yang akrab disapa Lili itu merupakan pegawai negeri sipil (PNS) Pemprov Bengkulu yang bertugas di Anjungan Bengkulu dalam kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.
Baca Juga
Kepala Anjungan Bengkulu di TMII Ali Pane bercerita, kondisi Lili sangat lemah saat menjemput jasad suaminya di RS Abdi Waluyo. Dia, kata Ali, hanya terdiam sambil terus melantunkan ayat-ayat Alquran.
Setibanya di tempat pemakaman milik keluarga di Desa Citayam, Bogor, yang berjarak 5 kilometer dari rumahnya, Lili pingsan.
"Dia dimakamkan di tanah wakaf milik keluarga yang berjarak 5 kilometer dari rumahnya. Lili tidak kuasa menahan haru dan pingsan di sisi makam suaminya," ujar Ali saat dihubungi dari Bengkulu, Selasa (19/1/2016).
Dia mengatakan, ibu 2 anak itu belum masuk kantor sejak teror Jakarta terjadi. Bahkan saat kejadian, Lili tak mengetahui jika suaminya menjadi salah satu korban.
"Mungkin dia berhasrat pulang ke Bengkulu, tetapi saat ini masih dalam kondisi berduka, jadi kami belum berani bertanya terlalu jauh," pungkas Ali.
Selain Rais, 2 korban sipil lain yang juga meninggal akibat serangan bom dan penembakan Sarinah adalah pria bernama Rico Hermawan dan seorang warga negara asing asal Kanada, Amir Quali Tamer.
Kedua orang tersebut tewas di tempat setelah terkena bom yang meledak di pos polisi Jalan Thamrin, Jakarta Pusat. Selain itu, serangan di Sarinah juga menimbulkan korban luka sebanyak 32 orang.