Liputan6.com, New York - Konsulat Jenderal Indonesia di New York mengimbau semua WNI di New York, AS, untuk mematuhi imbauan dinas cuaca dan otoritas setempat serta tidak melakukan perjalanan darat jika tidak terlalu mendesak.
Pejabat Konsul Jenderal Indonesia di New York, Benny YP Siahaan, seperti yang dikutip Antara, Minggu (24/1/2016), menyebutkan akhir minggu 22-23 Januari di wilayah Pantai Timur Amerika Serikat merupakan akhir minggu yang akan nyaris tanpa aktivitas karena banyaknya negara bagian yang terkena badai salju Jonas.
Dikatakan dia, sejauh ini Konsulat Jenderal Indonesia di New York memang belum menerima laporan mengenai WNI di wilayah kerja New York yang menjadi korban akibat badai salju Jonas.
Advertisement
Baca Juga
Setidaknya 10 negara bagian telah menyatakan darurat cuaca seperti Washington, D.C., Maryland, New York, Virginia,Pennsylvania, New Jersey, Massachusetts, Charlotte, North Carolina, Tennesee, Kentucky.
Tidak hanya jalanan yang lumpuh, sebagian rumah-rumah yang terlandai badai salju juga mengalami padam listrik seperti di negara bagian North Carolina, sekitar 60.000 pelangan tanpa listrik akibat badai salju.
Menurut Siahaan, lebih dari 4.000 penerbangan dibatalkan di seluruh negara bagian yang terkena dampak badai salju. Bandara JFK New York yang merupakan salah satu bandara terbesar di AS dilaporkan membatalkan hampir 400 penerbangan.
Sementara bandara domestik La Guardia di New York dilaporkan membatalkan sekitar 230 penerbangan.
Walikota New York, Bill de Blassio, Jumat sore , mengeluarkan darurat cuaca menghadapai badai salju Jonas ini yang sering disebut sebagai Monster Storm yang meminta warga New York tidak keluar rumah selama akhir minggu. Sejumlah wilayah di kota New York seperti Queens tertimbun salju sekitar 30-40 Celsius.
Dini hari depan gedung Konsulat Jenderal Indonesia di New York terlihat salju menutupi jalan sekitar 20-25 cm. Diperkirakan ketinggian salju akan terus bertambah mengingat derasnya salju yang turun.