Jejak Soeharto Kecil di Sebuah Rumah Tradisional Jawa

Pengajian tidak berlangsung di rumah Soeharto kecil, tapi digelar di salah satu rumah kerabat Bapak Pembangunan itu.

oleh Yanuar H diperbarui 27 Jan 2016, 20:50 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2016, 20:50 WIB
Rumah Soeharto kecil
Rumah Soeharto kecil (Liputan6.com/Fathi Mahmud)

Liputan6.com, Yogyakarta - Soeharto, Presiden ke-2 Indonesia lahir di dusun kecil di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Delapan tahun lalu Soeharto meninggalkan bangsa ini untuk selamanya.

Namun, jejak Soeharto kecil masih bisa dilihat dari sebuah rumah tradisional Jawa di Kemusuk, Argomulya, Bantul. Rumah ini merupakan peninggalan eyang buyut Soeharto. Rumah ini terletak dalam satu kompleks bangunan, yang berdampingan dengan sebuah museum bernama Museum Memorial HM Soeharto, sebuah rumah joglo, dan sebuah gedung bernama Notosudiro yang kini tengah dalam tahap pembangunan.

Wakil Ketua pengelola Museum Memorial HM Soeharto, Gatot Nugroho mengatakan, rumah tradisional Jawa bernama Admosudiro itu menjadi tempat persinggahan keluarga Soeharto saat berada di Yogyakarta. Biasanya, kata Gatot, untuk memperingati meninggalnya Soeharto digelar pengajian.

Tapi, pengajian tidak berlangsung di rumah Soeharto kecil, melainkan di salah satu rumah kerabat mantan presiden yang dijuluki Bapak Pembangunan itu.

"Biasanya pengajian saja. Tapi (untuk tahun ini) informasinya belum dapat. Biasanya hanya pengajian warga saja," ujar Gatot di Bantul, Rabu (27/1/2016). "Kalau pengajian di rumah adiknya selatan situ," sambung Gatot sambil menunjuk rumah yang tak jauh dari Museum Memorial HM Soeharto.

Pantauan Liputan6.com, museum maupun beberapa bangunan disekitarnya terlihat sepi dari pengunjung hari ini. Area parkir yang biasanya ramai oleh penjual juga terlihat sepi. Hanya terlihat satu rombongan keluarga yang sudah selesai berkunjung di Museum Memorial HM Soeharto. Di beberapa bagian museum terlihat sedang ada perbaikan bangunan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya