Kegelisahan Ahok Kala Ahli Singapura Studi Banding Smart City DKI

Tak seperti biasanya, begitu mendapat surat dari Menlu Singapura itu Ahok langsung waswas.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 02 Feb 2016, 13:22 WIB
Diterbitkan 02 Feb 2016, 13:22 WIB
20160202-Ahok
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tengah membangun Smart City Jakarta. Beberapa tamu sempat diajak untuk melihat perkembangan Smart City di lantai 3 Balai Kota Jakarta.

Salah satu yang begitu berminat dengan Smart City adalah Menteri Luar Negeri Singapura. Selepas kunjungan, sang Menlu langsung mengirim surat ke Ahok untuk dapat menerima peserta studi banding dari tim Smart City Singapura.

"Saya dapat surat dari Menlu Singapura. Setelah dia lihat Smart City kita, dia minta unit Smart City di sana datang studi banding ke Jakarta, gawat enggak nih," tutur Ahok saat memberikan sambutan di Gedung Dinas Teknis, Jati Baru, Jakarta Pusat, Selasa (2/2/2016).

Tak seperti biasanya, begitu mendapat surat itu Ahok langsung waswas. Penyebabnya, Smart City Jakarta juga masih dalam tahap pengembangan.

"Saya enggak ngerti karena terlalu pintar bohong atau bagaimana. Gawat ini, kalau yang datang Afrika, Papua Nugini, atau negara Asia lain sih enggak apa-apa, ini Singapura," imbuh Ahok.

Setelah itu, Ahok memanggil semua pengelola Smart City Jakarta. Pria berkacamata itu ingin memastikan seluruh program dan ucapan terkait Smart City harus sudah berjalan dengan baik.

"Saya langsung panggil semua anak-anak. Pastikan apa yang saya katakan harus jalan. Kalau Singapura datang belum jalan, bahaya," ucap Ahok sambil tertawa.

"Di Smart City kita memang kan ada Qlue, kita semua bisa kontrol, ada partisipasi masyarakat. Nah pastisipasi masyarakat ini yang sulit. Kalau cuma buat aplikasi gampang, partisipasi ini yang mau dipelajari," jelas Ahok.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya