Liputan6.com, Jakarta - Siapa yang tak kenal Ahok? Basuki Tjahaja Purnama, mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2014-2017, kembali menjadi sorotan publik. Nama Ahok, yang dikenal karena kepemimpinannya yang tegas dan berorientasi pada kinerja, kini terseret dalam potensi pemeriksaan Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi di Pertamina. Pemeriksaan ini dijadwalkan pada 28 Februari 2025, di mana Ahok pernah menjabat sebagai Komisaris Utama perusahaan migas tersebut. Bagaimana kasus ini bergulir dan apa dampaknya bagi Ahok?
Ahok, yang menyelesaikan pendidikan di SMA III PSKD Jakarta dan meraih gelar Sarjana Teknik Geologi dari Universitas Trisakti serta Master Manajemen dari Prasetiya Mulya, memulai kariernya di dunia pertambangan di Belitung. Sebelum terjun ke politik, ia menjabat sebagai Bupati Belitung Timur dan anggota DPR RI. Karier politiknya yang gemilang membawanya menjadi Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo, dan kemudian Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi menjadi Presiden. Selama masa jabatannya, Ahok dikenal karena program pembangunan dan reformasi birokrasi yang ia terapkan.
Baca Juga
Namun, perjalanan karier Ahok tak selalu mulus. Ia pernah terlibat dalam beberapa kasus hukum, yang paling terkenal adalah kasus penistaan agama yang berujung pada hukuman penjara. Kini, kasus dugaan korupsi di Pertamina kembali menjadi tantangan baru bagi Ahok. Meskipun demikian, Ahok menyatakan kesiapannya untuk memberikan keterangan jika dipanggil Kejaksaan Agung. Pernyataan ini menunjukkan sikap kooperatif Ahok dalam menghadapi proses hukum yang sedang berjalan.
Advertisement
Jejak Karier Ahok: Dari Pertambangan hingga Puncak Kekuasaan
Sebelum menjadi figur publik yang dikenal luas, Ahok mengawali kariernya di sektor pertambangan di Belitung. Pengalaman ini memberikannya pemahaman yang mendalam tentang pengelolaan sumber daya alam dan bisnis. Setelah itu, ia terjun ke dunia politik, dimulai dari jabatan Bupati Belitung Timur. Keberhasilannya memimpin Belitung Timur menjadikannya figur yang diperhitungkan dalam kancah politik nasional.
Langkah selanjutnya dalam karier politik Ahok adalah menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014. Namun, ia tak lama berada di Senayan, karena memilih untuk maju sebagai calon Wakil Gubernur DKI Jakarta mendampingi Joko Widodo. Kemenangan mereka membawa Ahok ke kursi Wakil Gubernur, dan kemudian menjadi Gubernur DKI Jakarta setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden.
Masa jabatan Ahok sebagai Gubernur DKI Jakarta diwarnai dengan berbagai program pembangunan infrastruktur dan reformasi birokrasi. Gaya kepemimpinannya yang tegas dan lugas, meskipun sering menuai kontroversi, juga menjadi ciri khasnya. Banyak kebijakan yang diambilnya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi pemerintahan.
Advertisement
Kasus Hukum dan Dampaknya terhadap Citra Ahok
Ahok pernah menghadapi berbagai kasus hukum, yang paling signifikan adalah kasus penistaan agama. Kasus ini menimbulkan polemik di masyarakat dan berdampak besar pada karier politiknya. Setelah menjalani hukuman penjara, Ahok kembali ke kehidupan publik, namun dengan citra yang sedikit berbeda.
Kini, Ahok kembali dihadapkan pada potensi pemeriksaan Kejaksaan Agung terkait dugaan korupsi di Pertamina. Kasus ini tentu akan kembali menguji Ahok dan citranya di mata publik. Bagaimana pun hasilnya, kasus ini akan menjadi catatan penting dalam perjalanan kariernya yang penuh dinamika.
Ahok sendiri telah menyatakan kesiapannya untuk kooperatif dalam proses hukum. Sikap ini menunjukkan bahwa ia siap menghadapi konsekuensi atas tindakannya dan menghargai proses hukum yang berlaku di Indonesia. Publik pun menantikan perkembangan selanjutnya dari kasus ini.
Pernyataan Ahok: "Saya siap memberikan keterangan jika dipanggil Kejaksaan Agung. Saya akan kooperatif dalam proses hukum ini."
