Liputan6.com, Jakarta - Puluhan warga Kalijodo masih bertahan, mereka dengan santai berkumpul di satu titik. Leonard Eko Wahyu Widiatmoko, salah seorang warga dengan santai merokok dan bercengkrama dengan warga lainnya saat ratusan polisi melewati kediamannya yang bertempat di gang pertama jalan Kepanduan II dari arah Jalan Pangeran Tubagus Angke.
"Ini rumah siapa bu? Pagi ibu... Bongkar ini, periksa!" ujar seorang aparat dengan pengeras suara yang menggema di kawasan Kalijodo, Senin (29/2/2016).
Hujan semakin lebat, namun pembongkaran terus dilanjutkan aparat. Sebanyak 4 eskavator dan 4 buldozer mulai bergerak dan meratakan kawasan Kalijodo.
Baca Juga
"Kita akan tetap di sini, lebih baik di sini, rumah sendiri, ini baru dibangun sebulan yang lalu," ujar Leo.
Di titik mereka berkumpul, digantung sebuah replika mayat yang dibungkus kain kafan dan satu kotak amal yang bertuliskan "Korban Ahok".
Warga yang bertahan didominasi ibu-ibu. Mereka menolak digusur dan akan tetap bertahan di kawasan Kalijodo.
Polisi, melarang siapa pun untuk memasuki kawasan Kalijodo. Pewarta hanya diizinkan sampai bibir Jalan Kepanduan II.