Liputan6.com, Jakarta - Eks CEO Abercrombie & Fitch, Mike Jeffries, lolos sementara dari jerat hukum kasus perdagangan seks yang melibatkan model-model pria sebagai korbannya. Pengacaranya mengklaim bahwa klien mereka menunjukkan tanda-tanda mengidap demensia sehingga tidak layak untuk diadili.
Baca Juga
Hakim yang mengawasi kasusnya telah menyetujui permintaan pengacara Jeffries agar kliennya menjalani evaluasi selama empat bulan di bawah tahanan Biro Penjara. Hingga Jumat, 11 April 2025, belum diketahui ke penjara mana Jeffries akan dikirim sebagai tahanan Jaksa Agung.
Advertisement
Mengutip WWD, Minggu (13/4/2025), Jeffries pada musim gugur tahun lalu didakwa dengan satu tuduhan perdagangan seks pria dan 15 tuduhan pelacuran antar-negara bagian. Dia dituduh mengatur perdagangan seks internasional bersama pasangan sesama jenisnya, Matthew Smith, serta seorang perantara, James Jacobson.
Smith dan Jacobson juga didakwa kasus yang sama dengan Jeffries. Ketiga pria itu mengaku tidak bersalah. Jeffries kemudian ditempatkan sebagai tahanan rumah setelah membayar jaminan sebesar USD10 juta.
Jeffries, Smith, dan Jacobson dituduh telah menggunakan kombinasi kekerasan, penipuan, dan paksaan untuk memperdagangkan pria saat menjalankan jaringan prostitusi antara Desember 2008 dan 2015. Beberapa korban mengaku mereka dibius dan dipaksa untuk berhubungan seks.
Yang lain mengklaim bahwa mereka telah menghadiri acara di lokasi bintang lima dengan janji palsu bahwa hal itu dapat membuka jalan ke dunia model. Jeffries saat itu bekerja untuk peritel pakaian olahraga yang berbasis di Columbus, Ohio, Amerika Serikat, dari 1992 hingga 2014.
Ajukan Permintaan Pembebasan Sejak Beberapa Bulan Terakhir
Dalam pengajuan pada Kamis, 10 April 2025, pengacara Jeffries mengatakan bahwa empat dokter telah mengevaluasi Jeffries dan menentukan bahwa dia tidak kompeten untuk melanjutkan ke persidangan. "Karena sifat progresif dan tidak dapat disembuhkan dari gangguan neurokognitif mayornya, Jeffries tidak akan mendapatkan kembali kompetensinya dan tidak dapat dipulihkan ke kompetensi di masa depan," demikian alasan yang dikemukakan.
Upaya membebaskan Jeffries dari jeratan hukum dilakuka tim pengacaranya sejak berbulan-bulan lalu. Pada Desember 2024, tim hukum Jeffries mengajukan mosi tanpa pertentangan untuk menentukan kompetensi untuk diadili.
Setelah evaluasi psikiatris dan neuropsikologis forensik, dan evaluasi forensik dan neuropsikologis Jeffries yang dilakukan oleh dua dokter berbeda, dia memenuhi kriteria untuk penyakit Alzheimer, penyakit Lewy Body, dan efek residu dari cedera otak traumatis, menurut pengajuan tersebut. Dokter kedua menyimpulkan bahwa gangguan kognitifnya cukup parah untuk memenuhi syarat untuk istilah diagnostik yang lebih umum digunakan, yakni demensia.
Advertisement
Perwakilan Para Korban Belum Bersuara
Seorang pengacara untuk John Doe dalam kasus melawan Jeffries, Brad Edwards dari Edwards Henderson, tidak segera menanggapi permintaan wawancara media pada Jumat, 11 April 2025. Seorang juru bicara untuk Abercrombie & Fitch menolak berkomentar. Salah satu pengacara Jeffries, Brian Bieber dari Gray Robinson, belum segera mengakui permintaan media pada awal Jumat sore.
Bulan lalu, tuduhan baru terhadap Jeffries muncul. Brandon Steele dan Joseph Sterling diduga telah diserang dalam beberapa kesempatan, setelah ditekan untuk mengonsumsi narkotika ilegal dan dipaksa untuk menahan suntikan penis di acara bertema Abercrombie, di mana mereka diberi pakaian Abercrombie & Fitch untuk dikenakan, menurut BBC.
Terpisah, Jared Scotto, seorang pengacara asosiasi di Weitz & Luxenberg, mengatakan dia mewakili 12 pria, yang pernah bekerja untuk Abercrombie & Fitch, dan sedang berbicara dengan orang lain tentang tuduhan mereka terhadap Jeffries. Scotto tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar pada Jumat.
Mengutip CNN, Rabu, 23 Oktober 2024, dalam surat dakwaan kasus tersebut disebutkan bahwa antara Desember 2008 hingga Maret 2015, Jeffries, Smith, dan Jacobson terlibat dalam skema perdagangan seks. Modusnya adalah mendekati para lelaki yang tertarik dengan dunia modeling atau ingin bekerja di Abercrombie, tetapi ternyata direkrut untuk terlibat dalam 'acara seks'.
Modus Jeffries dan Kelompoknya Perdaya Korban
Jaksa AS untuk Distrik Timur New York, Breon Peace, dalam konferensi pers pada Selasa, 22 Oktober 2024, menjelaskan bahwa Jacobson bertugas merekrut dan mewawancarai pria untuk 'pesta seks' di berbagai belahan dunia. Dia menguji coba kandidat potensial dengan mewajibkan mereka berhubungan seks dengannya.
Jeffries dan Smith mempekerjakan staf rumah tangga terpisah untuk mengawasi pesta-pesta ini dan mengarahkan para pria untuk mengenakan kostum, menggunakan mainan seks atau mempersiapkan tindakan seks tertentu, kata jaksa. Mereka bertindak sebagai petugas keamanan yang mengontrol siapa yang masuk dan keluar dari 'acara seks', kata dakwaan, dan tidak akan membiarkan mereka pergi sampai Jeffries dan Smith memutuskan bahwa acara tersebut telah selesai.
Terdakwa diduga telah menggunakan sistem rujukan dan proses wawancara untuk pesta seks tersebut. Namun, para peserta 'pesta seks' itu tidak diberitahu secara rinci tentang apa saja yang akan mereka lakukan, termasuk keseluruhan dan sifat aktivitas seksual yang akan diwajibkan dari mereka, termasuk hubungan seks anal dan penggunaan mainan seks serta benda-benda lainnya.
Terdakwa dengan sengaja merekrut laki-laki heteroseksual, yang juga dipersiapkan secara fisik sebelum pesta seks, termasuk mencukur alat kelaminnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Para pria tersebut diharuskan menyerahkan barang-barang pribadinya, termasuk pakaian, dompet, dan ponsel.
Advertisement
