Liputan6.com, Jakarta - Pendiri Oriental Circus Indonesia (OCI), Tony Sumampouw angkat bicara soal asal-usul mantan pemain sirkus OCI. Isu ini ramai setelah sejumlah mantan pemain OCI menuntut keadilan dan hak-hak yang direnggut selama bergabung ke dalam organisasi tersebut.
Tony menerangkan, sebagian anak yang bergabung dalam kelompok sirkusnya berasal dari panti asuhan. Menurut Tony, orang tuanya memang memiliki kebiasaan menampung anak-anak, yang nantinya akan menjadi bagian dari keluarga besar mereka.
Baca Juga
"Orang tua itu suka menampung anak, jadi dari bayi entah anaknya siapa itu, ternyata waktu saya tanya 'ini anak dari mana?' katanya anak dari panti asuhan. 'Panti asuhannya di mana?', 'di daerah dekat Kalijodo'. 'Kenapa diambil?', dia bilang 'saya suka sumbang, sumbang uang untuk panti asuhan'. Nah kadang-kadang dibawa juga ke sini kalau di sana penuh anak-anak," kata dia saat ditemui di bilangan Jakarta Selatan, Kamis (17/4/2025).
Advertisement
Tony mengungkapkan anak-anak tersebut diambil sejak usia dini dan dibesarkan oleh keluarganya, hingga akhirnya dilatih untuk menjadi pemain sirkus.
"Jadi dari bayi gitu kan tumbuh lama, dibesarkan sampai usia 6-7 tahun baru kita bawa dia ke sirkus, dan kita latih gitu ya. Nah itu ada filmnya. Jadi di situ lah mulai menambah satwa, menambah orang juga," ucap dia.
Â
Ungkap Latar Belakang Anak-Anak Sirkus
Dia kemudian menanggapi tuduhan anak-anak yang tergabung di dalam OCI merupakan korban penculikan.
Menurut dia, sebagian besar anak-anak yang dibawa ke sirkus berasal dari hubungan gelap, yang membuat identitas ayah mereka sulit dilacak.Â
"Setahu saya itu anak-anak dari hubungan gelap. Bapaknya pasti enggak ada yang tahu, ibunya pasti tahu, panti asuhan tahu. Tapi bapaknya pasti gak tahu, karena anak itu kan anak, kita hanya enggak enak kalau bicara melukai hati anak-anak itu. Tapi memang kejadiannya seperti itu. Saya kira kalau memang ibu bapak mau ngecek pasti ketemu lah di Kalijodo itu. dulu ya," tandas dia.
Â
Â
Advertisement
