Ade Komaruddin Akan Sampaikan Ikrar Caketum Golkar di Yogyakarta

Dia menyebutkan, ikrar untuk menjadi Caketum Golkar itu sudah merupakan hasil silaturahmi ke sejumlah DPD Partai Golkar.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 09 Mar 2016, 00:29 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2016, 00:29 WIB
20160111- Pelantikan Ketua DPR yang Baru- Ade Komaruddin-Jakarta-Johan Tallo
Ade Komaruddin memberikan pidato usai dilantik menjadi Ketua DPR yang baru, Jakarta, Senin (11/01/2016). Ade dilantik untuk menggantikan Setya Novanto yang mundur dari kursi Ketua DPR. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Politisi Partai Golongan Karya (Golkar) Ade Komaruddin mengatakan akan mengucapkan ikrar untuk maju menjadi calon Ketua Umum (Caketum) Golkar pada 11 Maret mendatang. Pria yang kerap disapa Akom itu memilih tempat deklarasi di Yogyakarta setelah mendapat izin Sri Sultan Hamengku Buwono X.

"Kita sudah sowan kepada Pak Sultan, menyampaikan hal ini dan Pak Sultan menyambut baik dan kita bukan deklarasi, tapi kita berikrar untuk perbaikan, untuk perubahan dan untuk kemajuan Golkar pada masa yang akan datang," ungkap Akom kepada Liputan6.com di Kompleks Parlemen Senayan Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Dia menyebutkan, ikrar untuk menjadi Caketum Golkar itu sudah merupakan hasil silaturahmi ke sejumlah DPD Partai Golkar.

"Saya sudah berkeliling ke 24 DPD Golkar tingkat I dari 34, sisanya itu banyak berkunjung kepada saya di Jakarta, itu artinya saya tidak datang ke tempat itu," ujar Akom.

Dari penyerapan aspirasi yang telah dilakukan, lanjut dia, ada 3 hal yang diutarakan.

"Satu, mereka ingin tokoh Golkar yang moderat, yang tidak berpikir ekstrim dan juga bersikap ekstrim, tokoh yang mampu menyejukkan banyak orang, tokoh yang mampu bakal bisa mempersatukan Partai Golkar yang tercerai berai selama setahun lebih," ucap Akom.

"Kedua, daerah itu meminta agar figur ketua umum yang akan datang orang yang relatif bersih, tidak ada masalah atau berpotensi punya masalah. Dan saya kira wajar sesuai dengan harapan keinginan bangsa ini untuk pemberantasan korupsi itu relevan banget, itulah maunya arus bawah Golkar," sambung dia.

Yang terakhir, kata Ketua DPR itu, mungkin barangkali hal baru dalam era reformasi yang dialami Partai Golkar dari Golkar menjadi Partai.

"Jadi teman-teman di bawah itu mau ketua umum yang akan datang figur yang dikehendaki oleh pemerintah. Figur yang pemerintah nyaman dengan yang bersangkutan dan bisa bahu-membahu mengurusi negeri ini mengelola pemerintahan. Bukan figur yang mau melawan pemerintahan," papar Akom.

 

*** Saksikan Live Gerhana Matahari Total, Rabu 9 Maret 2016 di Liputan6.com, SCTV dan Indosiar pukul 06.00-09.00 WIB. Klik di tautan ini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya