Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Luhut Binsar Pandjaitan angkat suara, terkait kericuhan saat demo sopir taksi dan angkutan umum di Jakarta hari ini.
"Ada satu keributan-keributan yang kita tidak diinginkan semua. Tapi kepolisian sudah meredam dengan cepat," ujar Luhut di Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (22/3/2016).
Luhut menjelaskan, demonstrasi merupakan hak konstitusi setiap warga negara. Namun, para pendemo harus berunjuk rasa sesuai perundang-undangan.
"Manakala mengganggu atau keluar dari peraturan perundangan tadi, maka aparat keamanan akan menindak sesuai perundangan," dia menjelaskan.
Untuk mencegah terjadinya aksi keributan susulan, Luhut mengimbau, agar kedua pihak saling menahan diri. Pihaknya akan menindak tegas siapa pun yang melakukan tindak kriminal.
Baca Juga
"Agar tidak melakukan tindakan-tindakan seperti tadi yang sampai mem-sweeping. Jangan ada provokator yang bermacam-macam. Karena kami akan memberikan tindak tegas dan sudah mulai melakukan itu," ucap dia.
Mencari Solusi
Luhut menegaskan, pemerintah tengah mencari solusi yang menguntungkan antara angkutan umum konvensional dengan transportasi yang berbasis online.
"Tadi presiden sudah perintahkan saya, itu akan kita pelajari dengan cermat. Menkominfo dan Menhub, nanti akan duduk sama-sama, melihat bagaimana ini kita bisa selesaikan," tutup Luhut.
Demo sopir taksi dan angkutan kota siang tadi, banyak sopir taksi merusak kendaraan di jalanan. Mereka juga melakukan aksi sweeping dan merusak taksi yang beroperasi, hingga menurunkan penumpang di tengah jalan.
Para sopir taksi juga menyerang sejumlah pengemudi ojek online yang melintas. Akibatnya, driver ojek online melakukan aksi balasan, hingga terjadi bentrokan.