Abu Bakar Baasyir Cari 'Asisten' Baru di Nusakambangan

Penggantian orang yang membantu Baasyir ini tidak bisa dilakukan serta merta.

oleh Aris Andrianto diperbarui 23 Mar 2016, 12:11 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2016, 12:11 WIB
20160112-Sidang-PK-Cilacap-Abu-Bakar-Baasyir-Reuters
Terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir menyapa pendukungnya di ruang sidang PN Cilacap, Jawa Tengah, (12/1/2016). Sebelumnya, PN Jakarta Selatan menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Abu Bakar Ba'asyir. (REUTERS/Darren Whiteside)

Liputan6.com, Jakarta - Usia lanjut membuat kesehatan terpidana kasus terorisme Abu Bakar Baasyir turun. Pria kelahiran Jombang 17 Agustus 1938 itu kini memerlukan bantuan untuk mengurus keperluannya sehari-hari.

Beberapa waktu lalu, keperluannya diurusi oleh Harry Kuncoro, terpidana terorisme yang selama ini sekamar dengan Baasyir. Namun, Harry sudah bebas.

Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Kalapas) Pasir Putih, Pulau Nusakambangan, Hendra Eka Putra akan mencari pengganti Harry.

Menurut dia, penggantian orang yang membantu Baasyir ini tidak bisa dilakukan serta merta. Sebab, lapas harus mempertimbangkan kesediaan Baasyir dan rekam jejak terpidana yang akan menggantikan Harry.

Lapas juga harus memastikan kesiapan terpidana yang akan diperbantukan untuk mengurus keperluan Abu Bakar Baasyir.

"Hingga kini, kami belum menentukan siapa pengganti Harry Kuncoro," kata Hendra, Cilacap, Rabu (23/3/2016).

Dia mengungkapkan Abu Bakar Baasyir sedang sakit sehingga membutuhkan bantuan untuk mengurus keperluan sehari-hari.

Harry Kuncoro bebas murni setelah menjalani masa hukuman di Nusakambangan sejak 2012. Harry divonis bersalah melakukan tindak pidana terorisme setelah terbukti menyembunyikan terpidana terorisme Dulmatin. Dia juga didakwa terlibat distribusi senjata dan amunisi illegal.

Namun, dia membantah Harry Kuncoro mendapat pengawalan ekstra ketat saat bebas. "Seperti biasa, seperti membebaskan terpidana biasa, tidak ada masalah. Keluarganya yang kemarin jemput," kata Hendra.

Dia menambahkan Harry kemungkinan besar langsung kembali ke kampung halamannya di Juwiran, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya