Volume Kendaraan Terus Meningkat, Jalur Puncak Macet

Kemacetan mulai terjadi dari KM 39 Tol Ciawi, Simpang Gadog hingga Tanjakan Selarong.

oleh Achmad Sudarno diperbarui 25 Mar 2016, 11:05 WIB
Diterbitkan 25 Mar 2016, 11:05 WIB
Kawasan Puncak Macet
Libur Paskah, jalan menuju Puncak, Bogor macet panjang. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Bogor - Volume kendaraan menuju kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat, terus meningkat hingga jelang siang ini. Kondisi tersebut membuat jalur Puncak macet di beberapa titik ruas jalan itu.

Kemacetan mulai terjadi dari KM 39 Tol Ciawi, Simpang Gadog, hingga Tanjakan Selarong. Laju kendaraan yang didominasi pelat B itu tersendat dengan kecepatan rendah, mulai 5 km/jam hingga 10 km/jam.

Selain di Gadog, beberapa titik juga terpantau mengalami kepadatan, antara lain di Megamendung, Cipayung, berlanjut di Simpang Loka Wiratama, Pasar Cisarua, hingga Warung Kaleng atau kawasan Kampung Arab. Sementara, di Rindu Alam juga mengalami kemacetan.

Kasatlantas Polres Bogor AKP Bramastyo Priaji mengatakan antrean panjang kendaraan sudah terjadi sejak pukul 05.30 WIB ketika kepadatan mulai terlihat sebelum pintu Tol Ciawi hingga Simpang Gadog. Untuk itu, pihaknya berkoordinasi dengan Polres Cianjur untuk memberlakukan sistem satu arah.

"Sekarang kami memprioritaskan kendaraan menuju Puncak hingga situasi normal," ujar dia.

Hingga menjelang siang ini, antrean kendaraan terus memanjang. Hal ini dikarenakan terjadinya peningkatan volume kendaraan yang hendak mengisi libur panjang Paskah di kawasan Puncak maupun Cianjur.

"Kepadatan terus memanjang seiring meningkatnya volume kendaraan yang masuk dari arah Bogor menuju kawasan Puncak hingga jelang siang ini," kata Bramastyo.

Saat ini, kata dia, antrean kendaraan dari arah Bogor menuju Puncak terpantau padat merayap, bahkan di sejumlah titik terlihat tersendat. Bramastyo mengatakan Polres Bogor menurunkan seluruh personel di masing-masing Pos Pam yang ada di jalur Puncak, untuk mengatur arus lalu lintas guna mengurai kemacetan.

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya