Dampak Bencana Alam dan Banjir, Okupansi Hotel di Kawasan Puncak Baru 53 Persen

Bupati Boogor berusaha meyakinkan masyarakat bahwa kawasan wisata Puncak telah pulih dari dampak bencana alam yang membuat okupansi hotel belum maksimal.

oleh Tim Lifestyle Diperbarui 06 Apr 2025, 20:41 WIB
Diterbitkan 06 Apr 2025, 20:32 WIB
Ilustrasi hotel
Ilustrasi mimpi menginap di hotel/Copyright unsplash/KEEM IBARRA... Selengkapnya

Kabupaten Bogor - Kawasan wisata Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat selalu dipenuhi pengunjung di tiap momen liburan termasuk libur Lebaran. Meski begitu, Bupati Bogor Rudy Susmanto menyebutkan bahwa okupansi atau tingkat hunian kamar hotel di kawasan Puncak baru 53 persen, meski libur Lebaran tahun ini tersisa tiga hari.

"Okupansi hotel hari ini 53 persen belum 100 persen, siapa pun masyarakat jangan takut-takut datang ke Puncak," ungkap Rudy Susmanto di Cibinong, Bogor, Sabtu, 5 April 2025, dikutip dari Antara.

Ia berusaha meyakinkan masyarakat bahwa kawasan wisata Puncak Bogor  telah pulih dari dampak bencana alam hidrometeorologi yang terjadi pada awal Maret 2025. Semua akses yang terputus akibat bencana bahkan saat ini sudah kembali tersambung berkat kerja sama seluruh pemangku kepentingan.

Pemerintah Kabupaten Bogor bersama TNI-Polri telah bahu membahu menangani dampak bencana di beberapa wilayah kawasan Puncak, terutama menyambungkan akses yang terputus akibat jembatan putus.Sedikitnya ada enam jembatan terputus di kawasan Puncak akibat bencana alam hidrometeorologi pada awal Maret 2025. Tiga jembatan berstatus jalan

kabupaten yakni di Desa Cipayung Kecamatan Megamendung, di Desa Jogjogan Kecamatan Cisarua, dan di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua.Sedangkan tiga lainnya berstatus jalan desa. Ketiganya berlokasi di Desa Tugu Utara Kecamatan Cisarua.

Rudy menyebutkan, lalu lintas di jalur wisata Puncak juga saat ini cenderung lancar jika dibandingkan beberapa kali libur Lebaran tahun-tahun sebelumnya."Silahkan datang ke Puncak, hotel di sini masih banyak yang kosong, arus ke Puncak tidak terlalu ramai. Walaupun kadang dibuka tutup, tapi masih bergerak, silahkan datang ke Kabupaten Bogor. Kabupaten Bogor milik kita semua," kata Rudy.

Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bogor Yudi Santosa memastikan angka kunjungan wisata di Kabupaten Bogor sedang dalam kondisi prima. Selama tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Bogor pun mampu melampaui target 12 juta kunjungan, dengan realisasi 14 juta kunjungan.

 

 

Destinasi Wisata Baru di Puncak

Volume kendaraan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor cenderung menurun di hari kelima libur lebaran, Rabu (26/4/4/2023).
Volume kendaraan di jalur Puncak, Kabupaten Bogor cenderung menurun di hari kelima libur lebaran, Rabu (26/4/4/2023). (Liputan6.com/ Achmad Sudarno)... Selengkapnya

"Sekarang kita targetkan 13 juta kunjungan sebetulnya di tahun 2025. Tapi Optimistis tercapai karena di 2024 saja sudah 14 juta lebih (kunjungan)," ujar Yudi.Untuk mencapai target tersebut, Pemerintah Kabupaten Bogor terus masif membantu promosi destinasi-destinasi wisata baru, khususnya di Kawasan Wisata Puncak, Cisarua.

"Kita mempromosikan pariwisata dan kita ingin target yang kita canangkan tercapai terutama dalam memberikan pelayanan destinasi wisata yang baru, terutama yang ada di Kabupaten Bogor," jelasnya.

Sebelumnya, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mencatat objek wisata di kawasan utara masih menjadi tujuan utama wisatawan saat libur Lebaran seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga dan The Nice Fantastic Park dan Waduk Jangari.

Kepala Disbudpar Kabupaten Cianjur, Asep Suparman di Cianjur Jumat, 4 April 2025 mengatakan, puncak kunjungan wisatawan akan terjadi pada H+4 dan H+5 ke berbagai obyek wisata di wilayah utara dan wisata pantai di selatan Cianjur."Kami perkirakan puncak kunjungan akan terjadi pada H+4 dan H+5 Lebaran, di mana pemudik akan kembali ke kota asal sambil mampir ke sejumlah objek wisata di wilayah utara seperti Cipanas, Sukaresmi dan Pacet serta pantai selatan Cianjur," terangnya.

Untuk mengantisipasi macet total di kawasan Puncak saat bubar tempat wisata, pihaknya sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk pengelola wisata agar menerapkan pembatasan jam operasional dari pukul 8.00 WIB sampai pukul 16.00 WIB.Tujuannya agar saat terjadi kepadatan arus tidak menyebabkan macet parah di jalur Puncak.

Pilihan Menginap Wisatawan

Jakarta Berkabut
Jakarta mode Puncak saat libur Lebaran. Gedung-gedung berselimut kabut. (dok. Instagram @baaperrun/https://www.instagram.com/p/DH9v_b4SBvP/)... Selengkapnya

"Kami berharap libur Lebaran kali ini berjalan dengan aman dan lancar sehingga kami juga berkoordinasi dengan BPBD dan BMKG untuk mengantisipasi cuaca ekstrem, terutama di kawasan pantai Cianjur selatan," katanya.

Pihaknya mencatat selama libur Lebaran, angka kunjungan ke masing-masing obyek wisata di kawasan Cianjur utara mencapai 30 ribu pengunjung setiap harinya, sedangkan angka kunjungan ke pantai selatan Cianjur mencapai 24 ribu wisatawan.

Namun untuk tingkat hunian hotel belum maksimal karena banyak wisatawan yang memilih menginap di rumah sanak saudara atau hanya sekedar bersilaturahmi, tercatat selama libur Lebaran tingkat hunian hotel di angka 70 persen. "Kami bersama Forkopimda dan pihak keamanan terus mengantisipasi lonjakan wisatawan dan meminimalkan risiko akibat cuaca ekstrem agar wisatawan tetap aman dan nyaman selama berlibur di Cianjur," tuturnya.

Di sisi lain, Jakarta "berisi pemain inti," menurut komentar warganet di media sosial, memang berbeda. Ya, momen libur Lebaran acap kali jadi waktu kota di pesisir utara Jawa itu bervisual lain dari biasanya, mulai dari jalanan yang jauh lebih lengang, sampai yang terbaru: Jakarta berkabut.

Pemandangan ini ditangkap Renaldi, pemilik akun Instagram @baaperrun, yang menyebutnya sebagai "Jakarta mode Puncak." Alih-alih polusi, yang telah jadi masalah menahun di kota metropolitan itu, selimut kabutlah yang memeluk puncak gedung-gedung di jantung Jakarta.

Keindahan Langit Jakarta

Jakarta Berkabut
Jakarta mode Puncak saat libur Lebaran. Gedung-gedung berselimut kabut. (dok. Instagram @baaperrun/https://www.instagram.com/p/DH9v_b4SBvP/)... Selengkapnya

Pada tim Lifestyle Liputan6.com, Jumat, 4 April 2025, Renaldi memastikan bahwa foto dan video yang dibagikan asli, bukan editan. "Diambil Kamis, 3 April (2025)," katanya melalui DM. "Pagi kemarin (Kamis) selepas salat subuh, saya dari Bekasi berangkat menuju Jakarta dengan satu tujuan: mengabadikan keindahan langit pagi menggunakan drone."

“Karena malamnya diguyur hujan, sering kali terlihat siluet gunung di kejauhan, dan kami berharap bisa menangkap momen tersebut," ia menyambung. Lokasi pengambilan gambar, kata dia, berada di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan.

"Saat drone mulai terbang," Renaldi bercerita. "Kami justru disuguhi pemandangan tidak terduga, Jakarta diselimuti kabut tebal. Gedung-gedung tinggi tampak seperti terapung di lautan awan, menciptakan suasana yang jarang terlihat di gedung Jakarta."

"Niat awal merekam suasana pagi berubah jadi pengalaman luar biasa dan menakjubkan. Kabut yang menyelimuti Jakarta pagi itu menghadirkan nuansa berbeda, seolah membawa Jakarta ke suasana yang tentram sebelum pemudik kembali datang," ungkapnya mengagumi panorama tersebut.

Sehari sebelum pengambilan gambar, Rabu, 2 April 2025, Jakarta memang jadi salah satu kota yang telah diprediksi diguyur hujan, menurut laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Melansir Antara, Sabtu (5/4/2025), curah hujan kurang dari 2,5 mm per jam diperkirakan turun di kota yang dulunya bernama Batavia itu.

 

Infografis Strategi Hotel Terapkan Prinsip Keberlanjutan
Infografis Strategi Hotel Terapkan Prinsip Keberlanjutan. (Putri Astrian Surahman/Liputan6.com)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya