Liputan6.com, Jakarta - Sebuah gubuk kecil di sudut area pemakaman di Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan jadi saksi bisu keterpurukan Irwan Yusuf. Ayah artis Marshanda ini sering berada di area pemakaman sejak setahun terakhir.
"Udah lama dia ada di sekitar sini. Sekitar setahun lebih lah," ujar salah seorang warga bernama Darpangi (62) di sekitar pemakaman, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Selasa (29/3/2016).
Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pengemudi bajaj ini mengaku kerap melihat Irwan mondar-mandir di sekitar area pemakaman. Ayah Marshanda juga pernah sesekali tidur di emperan Pasar Baru di seberang pemakaman.
Baca Juga
"Kadang juga dia rebahan di emperan-emperan toko yang ada di pasar," tutur dia.
Advertisement
Warga setempat familiar dengan aktivitas Irwan Yusuf. Namun mereka tak banyak tahu bahwa sosok pria bertubuh tambun itu adalah ayah Marshanda. Warga hanya tahu Irwan berasal dari kalangan berada dan memiliki keluarga artis.
"Dia nggak pernah minta-minta kok. Kalau ngopi atau beli rokok juga bayar dia. Biasanya dia pesen kopi di warung, terus diminum di gubuk situ (kuburan)," terang Darpangi.
Sosok Irwan sempat tak terlihat berkeliaran di kawasan itu selama beberapa bulan. Namun beberapa hari terakhir, Irwan kembali mondar-mandir di area pemakaman sebelum akhirnya terjaring petugas P3S Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan, Jumat sore 25 Maret 2016.
"Dulu sering dia jalan-jalan di daerah sini. Terus lama nggak kelihatan. Sebulan terakhir muncul lagi. Eh kemarin udah ditangkep, muncul di TV," ucap dia.
Sosok Tak Asing
Sosok Tak Asing
Hal sama juga dikatakan Musa (64). Pria yang sehari-hari bekerja sebagai pemulung di sekitar kuburan dan Pasar Baru itu mengaku tak asing dengan sosok ayah Marshanda. Namun dia tak banyak tahu tentang latar belakang Irwan.
"Sudah lama sering lihat saya. Itu katanya punya anak artis ya. Kemarin-kemarin ada lagi dia di sini," ucap Musa.
Musa bahkan tak tahu jika ayah Marshanda sempat terjaring razia petugas Sudin Sosial Jakarta Selatan sebelum akhirnya dibawa ke Panti Sosial Bina Insan, Cipayung, Jakarta Timur, kemudian dijemput keluarganya pulang.
"Oh sudah ditangkap, sekarang dibawa pulang keluarganya? Syukurlah. Kasihan itu, kayaknya stres," pungkas Musa.
Berdasarkan pantauan Liputan6.com, kuburan yang ada di Jalan Bangka IX, Mampang Prapatan itu memiliki luas sekitar 50 meter persegi. Di salah satu sudut area pemakaman terdapat gubuk kecil dari kayu berukuran 4x3 meter.
Terdapat dipan usang terbuat dari papan triplek di gubuk tersebut. Dipan itulah yang kerap dijadikan sebagai alas bagi ayah Marshanda untuk menyadarkan tubuhnya yang mulai menua.
Advertisement