Kata Sandiaga Uno Soal Wacana Penghapusan 3 In 1

Bagi pria berkaca mata ini, seharusnya Jakarta mengubah sistem sesuai dengan teknologi yang ada.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 30 Mar 2016, 04:55 WIB
Diterbitkan 30 Mar 2016, 04:55 WIB
20160212-Inilah Balon Gubernur DKI Jakarta yang Akan Jegal Ahok
Bakal Calon (Balon) Gubernur DKI Jakarta 2017 Sandiaga Uno hadir dalam acara pertemuan di Jakarta, Jumat (12/2). Acara tersebut dalam rangka menjaga tali silaturahim antar calon gubernur DKI Jakarta. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Bakal calon gubernur Sandiaga Uno angkat bicara soal wacana penghapusan aturan 3 in 1 di Jakarta. Dia menilai, sudah saatnya sistem ini dievaluasi.

Sandiaga mengatakan, 8 tahun penerapan 3 in 1, belum memberi dampak signifikan terutama dalam menekan angka kemacetan di Jakarta. Sehingga pemerintah butuh cara lain untuk mengendalikan kemacetan ini.

Bagi pria berkaca mata ini, seharusnya Jakarta mengubah sistem sesuai dengan teknologi yang ada. Sementara ini, baru sistem Electronic Road Pricing (ERP) yang tengah disiapkan.


"Harus jelas ke depan transisi kita ke ERP. Bahwa 3 in 1 belum memberikan dampak signifikan 8 tahun dijalankan, sudah saatnya kita ikut arus teknologi," kata Sandiaga usai bertemu warga Jalan Cenderawasih, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Selasa 29 Maret 2016.

Sandiaga menambahkan, masyarakat seharusnya bisa lebih disiplin dalam menggunakan kendaraan pribadi. Bila tetap memutuskan membawa kendaraan pribadi, harus menanggung risiko bayar di jalur tertentu.

"ke depan orang harus disiplin masuk daerah tertentu. Kalau mau lewat ya bayar," pungkas dia.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menghapus aturan 3 in 1. Cara ini dinilai tidak lagi efektif menekan kemacetan.

Selain itu, pengawasan juga sulit karena banyak mobil yang memasang kaca film yang sangat gelap. Belum lagi, maraknya eksploitasi anak dilakukan para joki 3 in 1 agar mendapat keuntungan lebih.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya