Keluarga WNI Disandera Abu Sayyaf Berharap Keajaiban

Sampai dengan siang tadi, pihak keluarga mendapatkan informasi bahwa Alvian dan 9 ABK lainnya masih aman.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 08 Apr 2016, 18:00 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2016, 18:00 WIB
Kapal Tugboat Brahma 12
Kru Kapal Tugboat Brahma 12 yang disandera Abu Sayyaf

Liputan6.com, Jakarta - Nasib 10 Anak Buah Kapal (ABK) Brahma 12 yang disandera kelompok Abu Sayyaf sejak 26 Maret lalu, sampai saat ini masih belum jelas.

Padahal hari ini adalah deadline yang diberikan Abu Sayyaf untuk penyerahan uang Rp 15 miliar sebagai tebusan 10 ABK warga negara Indonesia (WNI) tersebut.

Syiane Petty, kerabat Alvian Alvis Petty, salah satu ABK yang disandera, mengatakan saat ini keluarga berharap ada keajaiban para WNI yang disandera tersebut bisa bebas. Dia percaya ada keberuntungan di tengah malam nanti. 

"Bapaknya Alvian sedang ibadah di kampung. Doa bersama. Semoga semua baik-baik saja. Tuhan pasti menolong mereka," kata Syiane di kediaman Alvian, di jalan Swasembada Barat RT 03 RW 03 Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (8/4/2016).

Syiane menyatakan, istri Alvian, Youla Lasut (31) sudah tidak bisa ditemui awak media. Youla, kata Syiane, pasrah kepada Tuhan.

Dia menyebutkan, sampai siang tadi, pihak keluarga mendapatkan informasi Alvian dan 9 ABK lainnya masih aman. "Masih aman. Mereka (10 ABK) katanya masih dalam kondisi baik," ujar Syiane.

Di kapal Brahma 12, Alvian bertugas sebagai second officer atau mualim dua. Alvian bersama 9 ABK WNI lainnya saat itu diketahui sedang mengangkut 7.000 ton batubara untuk dibawa ke Filipina. Alvian dan 9 ABK lainnya bekerja di PT Patria Maritime Line yang berkantor di Banjarmasin, Kalimantan Selatan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya