Liputan6.com, Bengkulu - Pascakericuhan yang terjadi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Curup, Kabupaten Rejang Lebong, Bengkulu, ratusan personel polisi dan TNI diturunkan ke lokasi.
Sebelumnya, seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Sabtu (16/4/2016), 600 penghuni lapas mengamuk dan melempari bagian gedung lapas dengan batu serta kayu hingga kaca kantor rusak dan pecah.
Aksi ini dapat diredam sementara ketika Bupati Rejang Lebong Ahmad Hijazi masuk dan melakukan negosiasi dengan penghuni lapas.
Advertisement
Baca Juga
Kericuhan disebabkan molornya jadwal makan siang para penghuni lapas, ditambah adanya kabar razia narkoba yang akan dilakukan polisi dan Badan Narkotika Nasional (BNNP).
"Hanya kesalahpahaman, miss informasi saja," kata Kakanwil Kemenkumham Bengkulu Dewa Putu Gede
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa, peristiwa ini sempat membuat panik warga sekitar lapas.
Kericuhan di dalam lapas karena menolak razia narkoba bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya 27 Maret 2016 lalu Rutan Malabero dibakar penghuninya karena menolak razia narkoba.
Akibatnya lima tahanan tewas dan 250 penghuni rutan dipindahkan ke Lapas Bentiring, sementara 27 orang ditetapkan sebagai tersangka.
Peredaran narkoba di dalam lapas juga terungkap di Rutan Manna Bengkulu, 8 April 2016 lalu. Polisi berhasil membekuk tiga orang sipir Rutan Manna Bengkulu usai teridentifikasi positif menggunakan narkoba saat dilakukan tes urine.
Â