Tersambar Petir, Bocah 8 Tahun di Tangerang Meninggal Dunia

Tubuh bocah malang itu sampai terguncang hingga terjatuh akibat tersambar petir.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 25 Apr 2016, 20:28 WIB
Diterbitkan 25 Apr 2016, 20:28 WIB
Tersambar Badai Petir Massal di Gunung, 11 Tewas
Ilustrasi petir. (Toronto Sun)

Liputan6.com, Tangerang - Nasib malang menimpa Muslih. Bocah usia delapan tahun yang masih duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar ini tewas seketika tersambar petir di samping rumahnya di Kampung Parahu, Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin siang tadi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Liputan6.com, sambaran petir terjadi saat hujan deras mengguyur kawasan tersebut, Senin (25/4/2016) sekitar pukul 13.00 WIB. Ketika itu Muslih tengah duduk di kursi di depan gubuk tempat tinggalnya, asyik melihat hujan.

Tiba-tiba petir menyambar pohon di samping gubuknya, Muslih sempat terkejut dan hendak masuk ke dalam rumah semi permanen itu. Namun belum sempat dia masuk ke dalam, beberapa saat kemudian petir kedua menyambar tubuhnya.

Tubuh bocah malang itu sampai terguncang, hingga terjatuh. Muslih tewas seketika.

Peristiwa tersebut diketahui kedua kakaknya yang berada di dalam rumah. Selanjutnya, keduanya meminta tolong warga setempat untuk memanggil bapaknya Masri (45) yang tengah bekerja sebagai petugas kebersihan di Kantor Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang.

Mengetahui anaknya tewas, Masri langsung lari menuju rumahnya. Dia menangis sejadi-jadinya. "Ya Allah, nak," ucap Masri lirih dalam tangisan.

"Saya tidak menyangka rumah bubuk ini tidak aman dari petir. Tapi tidak punya uang untuk tinggal di tempat layak," ujar dia.

Sementara itu, Babinsa Desa Parahu, Alam Sugianto membenarkan peristiwa tewasnya warga Desa Parahu bernama Muslih karena tersambar petir.

"Saat ini kondisi keluarganya butuh perhatian pemerintah, karena rumah yang dihuni korban sudah tidak layak huni," kata dia.

Bocah korban tersambar petir itu akhirnya dimakamkan di pekuburan setempat dengan bantuan dari warga sekitar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya