Liputan6.com, Jakarta - Panitia Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar menggelar sosialisasi mengenai tata cara, prosedur dan persyaratan kepada seluruh bakal calon ketua umum yang akan bersaing dalam Munaslub Golkar di Nusa Dua, Bali pada 23-26 Mei 2016.
Salah satu bakal calon ketua umum, Setya Novanto turut hadir dalam sosialisasi ini. Bahkan, dia mulai menebar janji bila terpilih sebagai Ketua Umum Golkar. Dia mengaku akan membawa Golkar untuk bekerja sama dengan pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Saya rasa saatnya sekarang Partai Golkar, insya Allah jika saya terpilih, yang pertama-tama akan saya lakukan adalah kita kerja sama penuh dengan pemerintahan Jokowi-JK," kata Setya di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Senin (2/5/2016).
Advertisement
Menurut Ketua Fraksi Golkar di DPR ini, bukan saatnya lagi bila Golkar berada di luar pemerintahan. Pria yang karib disapa Setnov ini menegaskan, partai berlambang pohon beringin tersebut harus ikut serta mengelola pemerintahan.
"Dengan kerja sama penuh bersama pemerintah, Golkar tidak perlu menjadi oposisi lagi. Ini akan memberikan gambaran bagi Partai Golkar ke depan," ujar Setnov.
Baca Juga
Mantan Ketua DPR ini pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Jokowi terkait pencalonannya tersebut. "Ya tentu, saya terima kasih kepada pemerintah," tandas Setnov.
Saat ini ada 10 nama yang menjadi bakal calon Ketua Umum Golkar. Mereka adalah Ade Komarudin, Setya Novanto, Priyo Budi Santoso, Aziz Syamsudin, Airlangga Hartarto, Mahyudin, Syahrul Yasin Limpo, Indra Bambang Utoyo, Wati Amir, dan Hutomo Mandala Putra. Sedangkan Idrus Marham mengundurkan diri dari bursa calon sesaat setelah acara sosialisasi dibuka.
Munaslub Golkar akan dimulai pada 23 Mei 2016 di Nusa Dua, Bali. Salah satu agenda utama Munaslub tersebut adalah pemilihan Ketua Umum Golkar yang baru.