Datang Malam-malam, Sekda DKI Diusir dari Masjid Luar Batang

Mereka yang kecewa meminta agar Sekda Saefullah tidak lagi datang ke Kampung Luar Batang dan juga ke masjid.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 03 Mei 2016, 12:55 WIB
Diterbitkan 03 Mei 2016, 12:55 WIB
20160401-Yuk, Jelajahi Masjid Bersejarah Al Habib Husein di Jakarta Utara
Sejumlah peziarah dan pengunjung saat memasuki Masjid Luar Batang di daerah Pasar Ikan, Jakarta Utara, (1/4). Masjid ini sering didatangi peziarah dari berbagai pelosok tanah air. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah ke Kampung Luar Batang pada Senin malam 2 Mei 2016 mendapatkan penolakan keras dari pengurus masjid, pengurus RT-RW, dan warga. Kabarnya, saat itu warga yang merasa dibohongi lantas mengusir Saefullah.

Seperti disampaikan Pengurus Dewan Kesejahteraan Masjid (DKM) Masjid Keramat Luar Batang Mansur Amin. Dia menuturkan, Saefullah mendatangi Masjid Kramat Luar Batang Senin malam.

Saat itu para tokoh masyarakat langsung menggelar rapat bersama Sekda DKI Jakarta di kantor Kecamatan Penjaringan.

Mansur mengaku, ucapan Sekda Saefullah berbeda dengan apa yang selama ini dikabarkan jajaran Kecamatan Penjaringan kepada ketua masjid, para ketua RW, dan RT. Anak buah Gubernur Ahok itu, kata Mansur, mengatakan jika Pemprov DKI Jakarta berencana membangun plaza di sekitar masjid.

"Intinya Saefullah menegaskan tetap akan ada penggusuran, pemerintah akan membangun plaza di sekitar masjid, dan jalan-jalan besar sebagai kesatuan dari Kota Tua sampai Luar Batang," kata Mansur dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Spanduk penolakan penggusuran terpasang di kawasan permukiman Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Rabu (20/4). Mereka menolak pembongkaran tahap dua yang akan dilakukan Pemprov DKI pada Mei nanti. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Mendengar pernyataan Sekda DKI Jakarta itu, para tokoh masyarakat di kampung tersebut pun terkaget-kaget. Mereka lantas protes.

"Intinya, hasil pertemuan pun tidak jelas dan warga merasa dibohongi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta," tutur Mansur.

Diusir Warga

Usai rapat, Sekda menyampaikan keinginannya meninjau Kampung Luar Batang dan ke Masjid Keramat Luar Batang untuk memberikan bantuan uang sebesar Rp 1 miliar serta seragam bagi marbot masjid.

Namun, lanjut dia, pengurus masjid menolak. Mereka yang kecewa meminta agar Sekda tidak lagi datang ke Kampung Luar Batang dan juga ke masjid. Apalagi mengingat waktu yang sudah malam dan kondisi kampung sedang tegang pasca-penggusuran Kampung Aquarium, Pasar Ikan.

Sejumlah warga berdiri di bawah spanduk penolakan penggusuran Kampung Luar Batang, Penjaringan, Jakarta, Rabu (20/4). Mereka menolak pembongkaran tahap dua yang akan dilakukan Pemprov DKI pada Mei nanti. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Setelah itu para tokoh masyarakat setempat meninggalkan kantor kecamatan dan melanjutkan pertemuan di rumah Ketua RW 002. Selepas kepergian mereka, sambung Mansur, Saefullah malah melanjutkan kunjungannya ke masjid.

"Rupanya tanpa sepengetahuan pengurus masjid dan RT, RW, serta tokoh masyarakat, Sekda nyelonong datang ke Kampung dan Masjid Luar Batang. Saat itu ketua masjid, RT, RW dan tokoh masyarakat sedang melakukan pertemuan lanjutan di rumah Bapak Ketua RW 002," jelas Mansur.

Saefullah dikabarkan mendatangi Masjid Luar Batang sekitar pukul 22.30 WIB. Warga yang memergokinya langsung mengusir Saefullah beserta rombongannya

Di tengah rapat, ketua masjid, RT, RW dan tokoh masyarakat mendapat laporan jika telah terjadi ketegangan antara warga dengan Sekda Saefullah. Di lokasi kondisi sudah memanas. Maka pengurus masjid mengamankan Sekda Saefullah dan rombongannya agar terhindar dari amuk massa

Sementara itu, dihubungi terpisah, Saefullah membantah dia diusir di Luar Batang. "Tidak," ucap sang Sekda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya