Liputan6.com, Jakarta - Lurah, Camat dan Sekretaris Camat Penjaringan, Jakarta Utara dikabarkan jadi korban amukan warga Luar Batang. Bahkan saat ini mereka dikabarkan masih terkepung di wilayah yang bakal digusur pemprov DKI Jakarta itu.
Warga Pasar Ikan, UY mengatakan, peristiwa itu bermula saat camat, lurah dan rombongan Satpol PP mendatangi kawasan Luar Batang terkait kelanjutan program revitalisasi.
"Kena dikeroyok kayanya (lurah, camat dan sekcam). Satpol PP juga kena. Terus mobil Sekda ancur. Infonya tadi hasil rapatnya nggak memuaskan," kata UY saat dihubungi di Jakarta, Selasa (3/5/2016) dini hari.
Baca Juga
Dia melanjutkan, beberapa warga yang berada di luar sekretariat merasa tidak terima dan merangsek masuk. Adu mulut dan saling pukul antara warga dan Camat beserta rombongannya tak bisa dihindari.
"Salah seorang Satpol PP ada yang terluka parah hingga harus dibawa ke RS Atmajaya. Ciri-cirinya itu kepala botak, badannya gede, infonya orang Rawa Bebek," ujar UY.
Saat ini warga tengah ramai berkumpul untuk mengantisipasi adanya serangan balik. Namun belum jelas posisi camat, lurah dan sekcam di Luar Batang. Lurah Penjaringan, Suranta yang menjadi tuan rumah pertemuan belum memberi konfirmasi dengan tidak menjawab telepon awak media.
"Ya saat ini kita masih berjaga saja," tutup UY.
Kesaksian juga diungkapkan oleh warga Luar Batang berinisial JN yang menyebut bahwa lurah beserta rombongan masuk ke Luar Batang sekitar pukul 22.00 WIB. Menurut JN, Lurah bersama 2 anggota Satpol PP bermaksud berdiskusi dan menanyakan sertifikat yang dimiliki oleh warga Luar Batang.
"Maksudnya nanyain sertifikat tanah tapi warga menolak sampai akhirnya ada pengeroyokan," kata JN.