Alasan Pedagang di Blok M Jual Kaus Berlambang Palu Arit

Pemilik toko tidak tahu-menahu soal gambar palu arit yang dilarang di Indonesia karena dianggap menyerupai logo PKI.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 09 Mei 2016, 18:05 WIB
Diterbitkan 09 Mei 2016, 18:05 WIB
Kaus Palu Arit
Pemilik toko tidak tahu-menahu soal gambar palu arit yang dilarang di Indonesia karena dianggap menyerupai logo PKI.

Liputan6.com, Jakarta - Aparat Polsek Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, menyita 10 kaus bergambar palu arit dari dua toko di kawasan Blok M. Peredaran kaus palu arit itu dianggap meresahkan warga lantaran menyerupai logo Partai Komunis Indonesia (PKI) yang telah dilarang sejak 1965.

Kapolsek Metro Kebayoran Baru AKBP Ary Purwanto mengatakan kaus tersebut telah tersedia sejak setahun lalu di toko More Shop, Blok M, Jakarta Selatan.

"Dia pesan 60 kaus dari Bandung dan telah terjual sebanyak 50 kaus di kios itu. Sisanya 10 kaus kita amankan," ujar Ary di Mapolsek Metro Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (9/5/2016).

Menurut Ary, penjualan kaus bergambar palu arit tersebut murni bisnis. Pemilik toko tidak tahu-menahu soal gambar palu arit yang dilarang di Indonesia karena dianggap menyerupai logo PKI. Pemilik toko hanya mengetahui kaus tersebut bergambar sebuah band metal asal Berlin, Jerman, bernama Kreator.


"Toko itu memang menjual aneka kaus grup band. Mereka tahunya itu kaus band Kreator. Dan setelah kami cari di internet ternyata benar," kata dia.

Kaus tersebut juga pernah dipakai saat Kreator menggelar konsernya di Berlin pada 1990. Di bawah tulisan Kreator, terdapat gambar palu arit yang diapit dua batu di sampingnya. Sementara di bawah logo itu terdapat gambar zombie dan tulisan "at the pulse of kapitulation".

Sementara itu, YS (45), penjaga toko, tak tahu jika kaus band Kreator berlambang‎ palu arit itu bakal dipermasalahkan oleh pihak berwajib. Sebab, gambar itu diambil dari cover kaset Kreator pada 1990.

‎"Kami jual kaus-kaus musik dari luar ada semua. Gambar yang kami peroleh kami ambil dari internet, termasuk cover kasetnya juga. Lalu kami order ke pabrik," ucap YS.

Ke depan, pihaknya akan lebih selektif untuk mencari gambar-gambar dari grup band yang akan dijadikan kaus.

‎"Kami memang enggak tahu kalau jual kaus bergambar itu bakal berefek. Ke depan kami akan lebih selektif," pungkas YS.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya