Efek Warna Terhadap Suasana Hati, Bisa Tingkatkan Mood dan Kebahagiaan

Banyak studi telah menunjukkan bahwa beragam warna berbeda dapat mengaktifkan bagian otak yang berbeda.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani Diperbarui 08 Apr 2025, 06:01 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 06:01 WIB
Ilustrasi pensil warna
Ilustrasi pensil warna (Sumber: PIxabay)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Tahukah Anda jika warna ikut berperan terhadap suasana hati atau mood Anda?

Ini bukan sekadar pseudosains atau ilmu semu belaka. Banyak studi telah menunjukkan bahwa beragam warna berbeda dapat mengaktifkan bagian otak yang berbeda.

Seperti dijelaskan spesialis penyakit dalam yang juga influencer Dr Tania Elliott, sinyal yang dikirimkan dari proses melihat warna dapat memicu pelepasan hormon tertentu.

"Ketika Anda melihat warna, ia mengirimkan sinyal ke hipotalamus yang dapat memengaruhi suasana hati, memicu pelepasan hormon -hormon tertentu," ungkapnya, dilansir New York Post.

Tak hanya itu, sejumlah warna tertentu pun dikaitkan dengan perubahan fisiologis.

"Warna-warna tertentu bahkan dikaitkan dengan perubahan fisiologis seperti peningkatan tekanan darah dan metabolisme," imbuhnya. 

Warna Hijau dan Efek Menenangkan

Contohnya, beberapa penelitian menunjukkan, warna hijau dapat memberi efek menenangkan. Salah satu penelitian menyebut, mengunjungi lingkungan hijau di kota dihubungkan dengan penurunan tekanan darah dan detak jantung.

Dan jika Anda mencari warna yang dapat meningkatkan mood atau rasa bahagia, Elliott menyarankan untuk merujuk pada warna bunga aster dan sinar matahari.

"Kuning dan jingga telah dikaitkan dengan kebahagiaan," ujarnya. 

Menurutnya hal tiu disebabkan oleh hubungan sosial dan budaya yang berhubungan dengan warna-warna tersebut serta mekanisme ilmu saraf yang belum sepenuhnya dipahami.

Khususnya warna kuning yang tampak sangat erat berkaitan dengan keceriaan dan kepuasan.

 

Warna Kuning dan Kebahagiaan

Penelitian dari University Hospital South Manchester menemukan bahwa orang yang bahagia cenderung memilih warna kuning untuk menggambarkan perasaan mereka, sementara orang yang merasa tertekan atau cemas memilih warna abu-abu.

Hal ini juga sekaligus menjawab mengapa emoticon senyum klasik berwarna kuning. Desainer grafis Harvey Ball menciptakannya pada tahun 60-an untuk meningkatkan moral karyawan perusahaan asuransi jiwa.

“Saya membuat lingkaran dengan senyum sebagai mulut di kertas kuning, karena warnanya cerah dan cemerlang,” katanya kepada Associated Press.

 

Aplikasi dalam Keseharian

Jadi, apa yang bisa kita lakukan dengan warna kuning — dan oranye, dalam hal ini — agar lebih bahagia? Elliott mengatakan apa pun bisa dilakukan.

“Kenakan, lukis, atau warnai dengan warna tersebut, dan yang lebih baik lagi, temukan di alam seperti saat menyaksikan matahari terbit atau terbenam, yang dapat meningkatkan kadar dopamin,” katanya.

Ia mengenakan semburat warna kuning dalam kampanye baru untuk merek fesyen Ramy Brook, dengan mengenakan gaun midi halter bermanik-manik Sloan dan gaun midi rajut Shiann — ditambah atasan biru, warna yang menurutnya menenangkan.

TikTokers pasti akan menjamin keberhasilannya: “Dopamine dressing” — di mana orang mengenakan pakaian cerah dan semarak untuk meningkatkan hormon bahagia mereka — telah menjadi tren di aplikasi tersebut selama bertahun-tahun.

 

Cara Berpakaian Ikut Tentukan Mood

Dan sebuah studi Universitas Hertfordshire tahun 2012 mengonfirmasi bahwa cara berpakaian tertentu "mempengaruhi suasana hati pemakainya."

"Banyak wanita dalam studi ini merasa mereka dapat mengubah suasana hati mereka dengan mengubah apa yang mereka kenakan," kata Dr. Karen Pine, salah satu penulis studi tersebut, dalam siaran pers. "Hal ini menunjukkan kekuatan psikologis pakaian dan bagaimana pilihan yang tepat dapat memengaruhi kebahagiaan seseorang."

Mengelilingi diri Anda dengan warna yang ceria juga membantu. Selama Perang Dunia I pada tahun 1917, menurut CNN, "pewarna" Howard Kemp Prossor mendesain sebuah ruangan di rumah sakit London dengan langit-langit biru, lantai hijau, dan dinding kuning.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya