Liputan6.com, Jakarta Tiga anggota kelompok teroris Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) tewas setelah baku tembak dengan personel Operasi Tinombala di pelosok hutan Poso, Sulawesi Tengah.
Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Rudy Sufahriadi menuturkan, baku tembak terjadi pada 15 Mei dan 17 Mei 2016 lalu. Dari baku tembak itu, tiga orang anggota Santoso tewas di tempat. Mereka adalah Aco alias Sucipto, Yazid alias Taufik, dan Rima.
"Dua anggota Santoso tewas saat baku tembak pada 15 Mei," kata Rudy saat memberikan keterangan pers di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Advertisement
Kemudian pada 17 Mei, ketika berupaya mengevakuasi jenazah Yazid alias Taufik, dan Rima, petugas kembali terlibat baku tembak. Satu terduga teroris kembali tewas dan diketahui bernama Aco alias Sucipto. Tetapi, jenazah Aco baru dievakuasi pada Selasa 24 Mei 2016.
"Jenazah kondisinya sudah terkubur, hanya kakinya yang kelihatan di lokasi. Dilaporkan petugas, lalu dievakuasi," terang Rudy.
Saat ini, jenazah ketiga teroris tersebut berada di RS Bhayangkara, Palu, Sulawesi Tengah, guna dilakukan autopsi dan tes DNA.
"Jenazah sudah agak rusak, jadi dites DNA. Itu kepastian hukum yang kami lakukan. Kepada keluarga, pelaku diharapkan datang ke Palu untuk diambil sampel DNA," ucap dia.
Rudy menjelaskan, saat ini kelompok teroris pimpinan Santoso hanya bersisa 20 orang anggota dan berusaha bertahan hidup di hutan Poso, Sulawesi Tengah.