Liputan6.com, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menilai kebangkitan paham Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia bukan isapan jempol belaka. Ia pun mengajak seluruh umat Islam untuk menolak paham itu.
"Komunisme, Marxisme, dan Leninisme tidak boleh ada di seluruh wilayah NKRI," kata Rizieq dalam Simposium Anti-PKI di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (1/6/2016).
"PKI sedang gerak dan bangkit kembali. Mereka akan melibas kita kalau tidak merapatkan barisan," tambah dia.
Rizieq menuturkan, saat ini terdapat indikasi-indikasi kebangkitan PKI. Hal itu terjadi sejak masa reformasi atau setelah 1998.
Ia menjelaskan, setelah reformasi materi pengkhianatan PKI telah dihapuskan dalam kurikulum pendidikan Indonesia. Kemudian, tidak ada lagi pemutaran film G30S/PKI di seluruh stasiun televisi.
"Kurikulum penting, membentuk ideologi bangsa. Jadi jangan kaget, anak-anak kita umur 27 tahun ke bawah tidak tahu PKI dan bangga pakai kaos gambar palu arit karena ketidaktahuannya," tutur dia.
Rizieq juga menambahkan, di berbagai media, ditulis PKI sebagai korban. "Saya sedih, kecewa, dan marah, ada media katakanĀ PKI hanya korban. Kalau gitu, berarti NU, Muhammadiyah, Banser, dan Pemerintah penjahatnya?" Rizieq memungkas.
Indikasi-indikasi Kebangkitan PKI Versi FPI
Habib Rizieq Shihab menilai kebangkitan paham Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia bukan isapan jempol belaka.
Diperbarui 01 Jun 2016, 18:39 WIBDiterbitkan 01 Jun 2016, 18:39 WIB
Advertisement
Video Pilihan Hari Ini
Produksi Liputan6.com
powered by
POPULER
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Berita Terbaru
Menteri Perumahan Bakal Buat Syarat Bagi Warga Berpenghasilan Rp7 Juta Lebih Bisa Beli Rumah Subsidi
Dua Dermaga di Pelabuhan Bakauheni Disiapkan untuk Sepeda Motor Saat Arus Balik Lebaran 2025
Tradisi Syawal Unik di Berbagai Daerah Indonesia
Punya Sakit Menahun dan Sulit Sembuh? Amalkan Dzikir Ini, Yakin Penuh kepada Allah Kata UAH
Polda Jawa Barat Sebut Terjadi Peningkatan Jumlah Kendaraan di Puncak, H+2 Lebaran Sudah Ada 88 Ribu
Urbanisasi Pasca-Mudik Lebaran, Pemkot Bandung Bakal Sisir Warga Pendatang Baru
Racikan 5 Minuman Pagi untuk Bakar Lemak Perut Usai Makan Banyak Saat Lebaran
Puasa Syawal atau Qadha Ramadhan, Mana yang Harus Didahulukan?
Dedi Mulyadi Akan Undang Pakar Dari IPB Terkait Polemik Ahli Fungsi Lahan
Dermaga Rindu hingga Terapi Lumpur, Ribuan Pengunjung Padati Wisata Bahari Kejawanan Cirebon pada Libur Lebaran 2025
H+2 Lebaran, Taman Margasatwa Ragunan Dikunjungi 102.928 Orang
Resep Soto Bandung Daging Ayam yang Nikmat Disantap Bareng Keluarga Saat Libur Lebaran