Liputan6.com, Jakarta Kaldron megah senilai dua miliar rupiah dipastikan menjadi milik Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) setelah stadion itu diputuskan menjadi tempat upacara pembukaan dan penutupan PON XIX/2016 Jabar.
"Kaldron itu akan ditempatkan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api. Kaldron itu masih dalam pemesanan dan sedang dikerjakan di Tiongkok," kata Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) Jawa Barat Yudha M Saputra di Bandung, Minggu (3/7).
Ia menyebutkan, kaldron yang secara khusus dipesan dari Tiongkok itu bernilai Rp 2 miliar. Namun demikian ia tidak menyebutkan bentuk dari kaldron yang akan menyimpan api PON XIX/2016 pada 17-29 September 2016 itu.
Advertisement
Sebelumnya, kaldron itu akan ditempatkan di Stadion Si Jalak Harupat Soreang Kabupaten Bandung karena rencananya upacara pembukaan PON akan digelar di tempat itu. Namun setelah Stadion GBLA layak untuk digunakan perhelatan dengan menghadirkan banyak orang, maka upacara pembukaan PON XIX/2016 ditetapkan digelar di stadion termegah di Jawa Barat itu.
Dengan demikian, penempatan kaldron itu juga akan ditempatkan di stadion yang sejak awal memang sudah dipersiapkan untuk ajang PON XIX/2016 itu. "Terkait administrasi pembiayaanya tidak ada masalah, akan dialihkan," kata Yudha.
Kaldron Memiliki Daya Tarik Tersendiri
Penganggaran pemesanan dan pembelian kaldron dari Tiongkok yang sebelumnya untuk digunakan di Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung, menggunakan anggaran PB PON XIX/2016 untuk dialokasikan ke Stadion GBLA di Kota Bandung.
Menurut Yudha M Saputra, status anggaran untuk pembelian kaldron itu adalah dari PB PON XIX/2016 yang akan dialokasikan melalui Kabupaten Bandung. "Teknisnya tidak ada masalah," kata Yudha.
Kaldron Api PON XIX/2016 merupakan bagian dari unsur kemegahan PON XIX/2016 dan Peparnas XV/2016 Jabar. Namun demikian Yudha tidak menyebutkan bentuk dan nilai filosofi dari kaldron itu, termasuk pula cara menyulutnya.
"Saya tidak tahu cara menyalakannya, namun yang jelas menjadi salah satu daya tarik PON XIX/2016 Jabar," kata Yudha yang juga Ketua Bidang Pertandingan PB PON XIX dan Peparnas XV/2016 Jabar itu.
Rencananya kaldron itu akan menyimpan api PON selama perhelatan olahraga nasional itu digelar. Sementara itu api PON akan diambil dari sumber api abadi di Kecamatan Balongan Kabupaten Indramayu dan diarak 5-15 September 2016 melintasi 27 kabupaten/kota di Jawa Barat.
Api akan diarak menggunakan obor yang dibawa oleh pelari dari anggota TNI Kodam III Siliwangi serta dikawal sejumlah legenda olahraga di tiap kabupaten/kota. Setelah disemayamkan di Gedung Sate, maka api itu akan digunakan untuk menyulut kaldron PON XIX/2016 di Stadion GBLA.
Penyulutan kaldron juga menjadi salah satu daya tarik, namun sejauh ini Bidang Upacara masih belum mengeluarkan statemen terkait cara dan sistem penyulutan api PON XIX/2016. Berdasarkan pengalaman pada Asian Games 2010 di Guangzhou, Tingkok, kaldron produk negeri itu biasanya menggunakan kembang api untuk prosesi penyulutannya.
(Adv)
Advertisement