Liputan6.com, Jakarta - Pihak Rumah Sakit (RS) Harapan Bunda menyatakan vaksin palsu jenis Pediacel, baru beredar di tempatnya sejak Maret 2016.
Tetapi pernyataan tersebut dibantah Ferdian Haryo Wibowo, orangtua bayi Seno Aprilio, yang merupakan pasien rumah sakit yang beralamat di Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur itu.
Ferdian membantah saat konferensi pers pihak rumah sakit dengan awak media serta para orangtua korban vaksin palsu. Konferensi ini juga dihadiri Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana dan Direktur Utama RS Harapan Bunda dokter Fina.
Advertisement
Dalam kesempatan tersebut, Ferdian membawa bukti vaksin merek Pediacel yang dipalsukan. Dia menyebutkan vaksin tersebut sudah beredar di RS Harapan Bunda sejak Oktober 2015.
"Rumah sakit bilang vaksin palsu Pediacel beredar sejak Maret kemarin. Anak saya divaksin Pediacel di rumah sakit ini 31 Oktober 2015, dan saya lihat nomor batch di label vaksinnya persis seperti nomor batch vaksin palsu yang diumumkan Kemenkes (Kementerian Kesehatan)," ungkap Ferdian di RS Harapan Bunda, Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (16/7/2016).
Wali Kota Bambang bersama dokter Fina pun mempersilakan Ferdian ke meja konferensi, untuk menunjukkan buku vaksin anaknya.
Setelah melihat sesaat, dokter Fina mengangguk dan menyatakan akan melanjutkan bukti tersebut ke Satgas Penanganan Vaksin Palsu.
Satgas yang dibentuk Direktorat Tindak Pidana Ekonomi dan Khusus Bareskrim Polri bersama Kemenkes, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), serta Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).
"Informasi yang bapak tunjukan tadi akan saya laporkan ke satgas," ucap Fina.
Ferdian kemudian menunjukkan kepada media, label vaksin jenis Pediacel III yang tertempel di buku vaksin anaknya. Pada label vaksin berwarna biru tersebut, tertera nomor seri C4777AC.