Kelola Ledakan Penduduk, JK Ingin Ikuti China

Diperkirakan, 30 tahun yang akan datang 67 persen penduduk Indonesia akan menyesaki kota-kota besar.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 25 Jul 2016, 11:22 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2016, 11:22 WIB
20160510-JK
Wakil Presiden Jusuf Kalla. (Liputan6.com/Ahmad Romadoni)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka 'The Third Session of The Preparatory Committee for Habitat III' di Surabaya, Jawa Timur. Pertemuan negara anggota PBB di bidang tata kota dan hunian ini digelar pada 25-27 Juli 2016.

Dalam pertemuan ini, JK mengatakan, lonjakan penduduk memang menjadi masalah di seluruh dunia. Namun, bertambahnya penduduk tidak diimbangi dengan perluasan lahan terutama untuk hunian.

Diperkirakan, 30 tahun yang akan datang 67 persen penduduk Indonesia akan menyesaki kota-kota besar. Hal ini tidak lepas dari perkembangan teknologi dan kebutuhan pekerjaan yang lebih baik di perkotaan.

"Apa pun situasinya terjadi urbanisasi di dunia ini, maka bertambahnya penduduk kota pasti terjadi di mana saja. Karena itu tantangannya bagaimana kota dapat menjadi pemukiman baik, menyenangkan semua orang, dan mengubah dari pikiran negatif menjadi positif," kata JK di Grand City, Surabaya, Jawa Timur, Senin (25/7/2016).

Selama ini, kata dia, urbanisasi selalu diartikan negatif karena dianggap hanya menjadi beban. Oleh karena itu, lanjut JK, tugas ke depan adalah memaksimalkan potensi urbanisasi menjadi hal positif yang berguna bagi semua orang.

"Pemikiran masyarakat selalu penduduk besar jadi beban tapi bagaimana China penduduk besar, negara baik karena bukan hanya jadi konsumen tapi produsen," imbuh JK.

Hal seperti ini seharusnya bisa dilakukan oleh seluruh negara di dunia. Pembangunan kota dengan hunian yang baik, aman, dan nyaman menjadi tugas yang harus dipenuhi setiap negara.

"Bagaimana kota menyenangkan, aman dan sebagainya. Inilah habitat, bagian dari Sustainable Development Gold. Meminta kita semua menjadi program dunia agar membangun kota yang inklusif dan mengakomodasi semua orang," pungkas JK.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya