Liputan6.com, Jakarta - Seiring dengan kabar perombakan (reshuffle) Kabinet Kerja yang bakal dilakukan dalam waktu dekat, Sekjen Partai Golkar Idrus Marham menyatakan bahwa agenda tersebut tidak berkaitan dengan Rapimnas Golkar 27-28 Juli 2016.
Menurut dia, Rapimnas Golkar 2016 digelar untuk menindaklanjuti rekomendasi Ketum Partai Golkar Setya Novanto dalam mengupayakan kemenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada Pilpres 2019.
"Enggak ada urusannya dengan reshuffle. Kita dukung Jokowi tanpa syarat, tanpa bargaining sama sekali," jawab Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (26/7/2016).
Advertisement
Dia pun menegaskan, Partai Golkar tidak pernah meminta jatah kursi di kabinet kepada Jokowi. "Jangankan dua, tiga, empat, satu pun soal menteri nggak pernah kita bicarakan," lanjut Idrus.
Terkait digelarnya Rapimnas, agenda yang akan didiskusikan pada Rabu besok ialah revisi terkait UU Politik untuk pemilu legislatif dan Pilpres 2019 yang sampai detik ini dinilai masih perlu dilakukan pemetaan ulang.
"Kita akan bicara revisi UU politik untuk pemilu legislatif dan presiden secara bersama-sama. Kita akan bicarakan bagaimana pemetaan politiknya," tandas Idrus.
Kehadiran Jokowi
Tak hanya itu, Partai Golkar juga mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri Rapimnas dan dijadwalkan hadir dalam penutupan Rapimnas.
"Yang menarik ini, di tanggal 28 Juli, penutupan Rapimnas akan dihadiri Pak Jokowi," ujar Tantowi Yahya, Ketua Organizing Committee (OC) Rapimnas di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (26/7/2016).
Sebagai tamu kehormatan, kata Tantowi, Jokowi juga akan hadir untuk membacakan hasil Rapimnas di penutupan Rapimnas Golkar 28 Juli 2016 mendatang.
Selain Jokowi, Golkar juga mengundang Wakil Presiden Jusuf Kalla sebagai politikus senior partai berlambang beringin itu. "Untuk Pak Jusuf Kalla kita juga sudah undang, semoga hadir," sambung Tantowi. (Winda Prisilia)