Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu terus berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Filipina terkait pembebasan WNI yang ditawan kelompok sipil bersenjata, Abu Sayyaf. Terakhir, dia mendapat kabar, penyerangan yang dilakukan militer Filipina membuahkan hasil.
"Saya selalu berkoordinasi dengan Menteri Pertahanan Filipina. Kemarin di Basilan itu ditemukan markas besarnya ada di dalam tanah. Jadi Basilan sudah bersih," ujar Ryamizard usai Apel Gelar Nasional Bela Negara di Silang Monas, Jakarta, Selasa (23/8/2016).
Baca Juga
Quincy Kammeraad, Kiper Filipina yang Gawangnya Kebobolan 7 Kali oleh Timnas Indonesia 7 Tahun Lalu Kini Jadi Pahlawan di Piala AFF 2024
Harga Mentereng Kristensen, Pemain Filipina yang Pupuskan Asa Indonesia di Piala AFF 2024
Piala AFF 2024 Sedang Berlangsung, Tonton Live Streaming Pertandingan Timnas Indonesia VS Filipina di Sini
Menurut dia, pascapenyerangan ke jantung pertahanan kelompok Abu Sayyaf, anggota komplotan itu diyakini semakin sedikit. Purnawirawan jenderal bintang empat itu memperkirakan kekuatan Abu Sayyaf tinggal setengah.
Advertisement
"Kalau saya hitung jumlah mereka kan 300 (orang) yang sudah tewas itu sudah 100 lebih, belum lagi yang luka-luka dari laporan mungkin 115-120 orang. Jadi cukup signifikan. Kita berterima kasihlah pada Pemerintah Filipina yang benar-benar serius menangani ini," kata Ryamizard.
Mantan KSAD itu menyatakan serangan besar-besaran militer Filipina patut diapresiasi. Keseriusan Pemerintah Filipina dalam mengerahkan pasukan juga tidak main-main.
"Dia mengarahkan cukup banyak 10.000 pasukan. 10.000 pasukan tuh bukan sedikit itu. Pengerahannya membutuhkan biaya yang banyak dan itu dilakuin. Hasilnya, separuh kekuatan Abu Sayyaf lumpuh," pungkas Ryamizard.