Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) kerap jadi tujuan investasi di Asia Tenggara (ASEAN). Namun, Indonesia dinilai masih tertinggal dibandingkan dengan negara lainnya.
"Di kawasan ASEAN, KEK menjadi upaya untuk menarik investasi," ungkap Menko Airlangga dalam Peresmian KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Baca Juga
Dia menjelaskan beberapa Kawasan Ekonomi Khusus dengan luasannya di negara-negara lain. Diantaranya, Vietnam yang memiliki 4 KEK dengan luasan lahan 1,6 juta hektare. Kemudian, Malaysia memiliki 6 KEK dengan luas 2,15 juta ha.
Advertisement
Berikutnya, ada Thailand yang memiliki 10 KEK dengan luas total 622 ribu ha. Serta Filipina, sebagai negara kepulauan memiliki 419 KEK dengan luas 20 ribu ha.
Kendati begitu, Menko Airlangga menyoroti kalau jumlah luasan KEK di Indonesia masih tertinggal. Hal ini disampaikan di hadapan Presiden Prabowo Subianto.
"Indonesia yang paling kecil, Pak. Kita baru punya 24 KEK luasannya baru 21 ribu (hektare) Pak Presiden," tuturnya.
Airlangga menguraikan, KEK paling banyak bergerak di sektor industri manufaktur dengan 12 KEK, sektor pariwisata 8 KEK, industri digital 3 KEK. Lalu, ada sektor jasa lainnya 1 KEK.
"Investasi seluruh KEK itu Rp 263,4 triliun sudah masuk dan tenaga kerjanya 160.874," urai Menko Airlangga.
Prabowo Resmikan KEK Industropolis Batang
Untuk diketahui, Presiden Prabowo Subianto telah resmi mengubah status Kawasan Industri Terpadu Batang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, di Jawa Tengah. Ini jadi buah kerja sama antar kementerian dan lembaga negara.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, pada hari ini kamis 20 Maret 2025, saya Presiden Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah," ungkap Prabowo di KEK Industropolis Batang, Jawa Tengah, Kamis (20/3/2025).
Dia mengapresikasi kerja sama yang dilakukan oleh Kementerian dan lembaga dalam pemerintahan. Termasuk Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementerian Perhubungan, hingha Kementerian Pariwisata.
"Saya menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya dan penghargaan kepada semua kementerian dan lembaga terkait yang telah bekerja keras sehingga hari ini kita bisa bersama-sama meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang," tuturnya.
Dia turut berterima kasih kepada Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Pasalnya, pembangunan KEK Batang saat ini dimulai pada era Jokowi, bahkan peresmiannya pun dilakukan pada Juli 2024 lalu.
"Kawasan ini tentunya adalah hasil kerja keras dari banyak pihak," ujar Prabowo.
"Dalam kesempatan ini saya ingin menyampaikan oenghargaan kepada pendahulu saya presidne ke 7 Indonesia Bapak Joko Widodo," sambungnya.
Advertisement
Peresmian KIT Batang Jadi KEK
Sebelumnya, Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Yusuf Permana menjelaskan Presiden Prabowo Subianto akan meresmikan pergantian status Kawasan Industri Terpadu Batang menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Seiring penetapan status tersebut, sehingga namanya berubah menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang.
Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang merupakan transformasi dari Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Sebelumnya, KITB ditetapkan melalui Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2022 tentang Percepatan Investasi melalui Pengembangan Industri Terpadu (KITB) Batang.
"Perubahan dari KITB menjadi KEK bertujuan untuk mendorong peningkatan investasi yang lebih besar," ucap Yusuf.
Pemerintah menargetkan nilai investasi di KEK Industropolis Batang dalam 5 tahun ke depan sebesar Rp 75,8 Triliun. Adapun target jumlah tenaga kerja yang diserap sejumlah 58.145 orang.
"Kegiatan usaha yang dilakukan adalah di bidang manufaktur, logistik, dan distribusi," pungkasnya.
