Kisah Remaja Bawah Umur Terjaring Razia Narkoba di Kampung Bahari

Saat digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Utara, perempuan 16 tahun itu masih mengenakan pakaian tidur, sambil terus meracau.

oleh Moch Harun Syah diperbarui 26 Agu 2016, 19:37 WIB
Diterbitkan 26 Agu 2016, 19:37 WIB
20160825-Kampung Muara Bahari Digerebek, Polisi Ciduk Puluhan Orang-Jakarta
Petugas Polres Jakut mengamankan warga yang diduga sebagai pengedar dan pengguna narkoba saat penggerebekan di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (25/8). Penggerebekan dipimpin Kasat Narkoba AKBP Bambang Gunawan. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Saat digelandang ke Mapolres Metro Jakarta Utara, perempuan 16 tahun itu masih mengenakan pakaian tidur dan terus meracau. Perempuan tersebut berinisial F.

Remaja ini terjaring operasi narkoba dari jajaran Polres Metro Jakarta Utara, di Kampung Bahari, Tanjung Priok, pada Kamis 25 Agustus 2016. Ia ditangkap lantaran dicurigai dan diduga terkait peredaran atau penyalahgunaan narkoba.

F tak sendiri. Ia ditangkap polisi bersama empat wanita dan 22 laki-laki warga Kampung Bahari lainnya. Ia ditangkap saat sedang menyapu halaman kontrakannya tak lama ia bangun tidur.

"Tahu, ah. Masih shock nih, belum sadar. Baru bangun, lagi nyapu pelan-pelan, bersih-bersih, eh rame langsung polisi (menangkap) kemaren," ujar F kepada Liputan6.com, Jakarta Utara, Jumat (26/8/2016).

"Kaget, langsung ditangkap dibawa ke sini (Polres Metro Jakarta Utara). Dikumpulin dulu di taman kemaren," sambung dia.

F sangat kecewa lantaran sang kekasih, R, kabur saat penggerebekan. Ia merasa dikorbankan lelaki 27 tahun yang baru dipacari dua bulan lalu itu.

F tak tahu-menahu soal sepak terjang sang pacar. Yang dia tahu, sang pacar memang sering mengonsumsi sabu.

"Males dah, parah R kabur. R pacar saya. Sudah tinggal serumah. Kabur, bawa handphone saya juga," ujar dia.

F juga tidak tahu sang pacar adalah bandar atau pengedar sabu. "Ya, enggak tahu kalau dia bandar atau apaan. Kalau makai (sabu) tahu. Lari dia. Lupa kali sama saya, jadi lari sendiri," ungkap dia.

Malam sebelum penggerebekan, R pulang dalam keadaan mabuk. Tapi bagi F, itu sudah hal biasa. R berubah saat sudah tak bekerja lagi.

"Beler (mabuk) semalam. Nongkrong di Bahari dia tadinya. Tadinya kerja di gudang, cuma berhenti, capek katanya," cerita F.

Kini, F masih dalam pemeriksaan polisi. Sang kekasih, R, yang berhasil kabur diduga masuk daftar pencarian orang (DPO) atau target operasi (TO) tim narkoba Polres Metro Jakarta Utara.

F mengaku bersih dari narkoba. Dia pun berharap bisa kembali ke rumah. "Saya mah bersih. Boleh dites darah juga."

"Saya SMP harusnya, cuma sudah enggak sekolah. Tapi saya hafal Pancasila. Kalau hafal gimana? Boleh pulang ya saya?" pinta F.

Sementara, jajaran Polres Metro Jakarta Utara menyatakan, dalam penggerebekan di Kampung Bahari, Tanjung Priok, Kamis 25 Agustus kemarin tidak berjalan mulus. Ada dua terduga bandar narkoba berhasil lolos.

"Ada satu DPO dan satu TO kita yang berhasil kabur. Yang jelas tadi terpantau DPO kita yang lari," kata Kepala Satuan Narkoba Polres Metro Jakarta Utara, Ajun Komisaris Besar Bambang Gunawan.

Karena itu, polisi langsung menggiring 27 warga Kampung Bahari, yang diduga terkait dua bandar tersebut dan menyalahgunakan norkoba.

"Ini kita bawa untuk diperiksa untuk melihat ada tidaknya kaitan terduga, dengan bukti-bukti di lapangan dan DPO tadi, sambil menunggu hasil urine. Ada 27 warga diamankan. Kebanyakan itu dari warga asli sini. Ada lima wanita, sisanya ada 22 laki-laki," pungkas Bambang.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya