Donasi Kripto Diramal Sentuh Rp 41 Triliun di 2025

Sumbangan kripto diperkirakan akan mencapai USD 2,5 miliar atau Rp 41,4 triliun pada tahun 2025 karena meningkatnya perolehan kekayaan kripto

oleh Natasha Khairunisa Amani Diperbarui 05 Apr 2025, 10:00 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2025, 10:00 WIB
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer
Ilustrasi Kripto atau Crypto. Foto: Unsplash/Traxer... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta - Donasi kripto telah melampaui USD 1 miliar atau Rp 16,5 triliun selama tahun 2024, didorong oleh meningkatnya valuasi aset digital dan semakin jelasnya regulasi kripto.

Hal itu diungkapkan oleh organisasi donasi kripto, The Giving Block.

Melansir Cointelegraph, Sabtu (5/4/2025) The Giving Block mencatat bahwa sekitar 16% dari sumbangan kripto digunakan untuk pendidikan, sementara 14% digunakan untuk pengobatan dan upaya terkait kesehatan.

The Giving Block sendiri juga meluncurkan upaya bantuan darurat berbasis kripto untuk Myanmar dan Thailand guna mengumpulkan USD 500.000 untuk wilayah yang mengalami kerusahaan.

Organisasi tersebut memperkirakan donasi kripto akan mencapai USD 2,5 miliar atau Rp 41,4 triliun pada tahun 2025 karena meningkatnya perolehan kekayaan kripto dan meningkatnya adopsi menyusu; lanskap politik yang lebih menguntungkan.

"Sumbangan kripto, dibandingkan dengan sumbangan fiat tradisional, menawarkan keuntungan unik, terutama dalam keadaan darurat,” kata Anndy Lian, penulis dan pakar blockchain antarpemerintah.

"Kecepatan adalah faktor kunci—transaksi pada jaringan blockchain dapat diselesaikan dalam hitungan menit, melewati penundaan bank atau perantara, yang sangat penting ketika waktu menyelamatkan nyawa," ujarnya.

"Di daerah yang dilanda bencana seperti Myanmar atau Thailand, di mana infrastruktur mungkin terganggu, kripto dapat mencapai penerima secara langsung melalui dompet digital, tanpa memerlukan kode SWIFT atau transfer kawat," jelasnya.

Baru baru ini, bursa kripto Binance juga mengumumkan bahwa lembaga filantropinya, Binance Charity, dan salah satu pendirinya Changpeng Zhao (CZ) akan menyalurkan bantuan pada korban yang terdampak bencana gempa di Myanmar dan Thailand.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Binance Rogoh Rp 248 Miliar Salurkan Bantuan ke Korban Gempa Myanmar-Thailand

Dok: Binance
Dok: Binance... Selengkapnya

Binance Charity berencana menyalurkan USD 1,5 juta atau Rp 248,4 miliar dalam bentuk voucher token BNB kepada pengguna Binance dan Binance TH, berdasarkan data identitas terverifikasi (KYC) atau bukti alamat (POA) yang diserahkan sebelum tanggal 31 Maret 2025.

"Binance Charity, yang didukung oleh salah satu pendiri Binance CZ, akan mengirimkan hingga USD 1,5 juta dalam bentuk BNB kepada pengguna di Myanmar dan Thailand yang terkena dampak gempa bumi baru-baru ini, berdasarkan informasi KYC atau POA mereka," terang lembaga tersebut, dikutip dari News.bitcoin.com, Jumat (4/4/2025).

Dana tersebut akan dapat diakses melalui akun Reward Hub pengguna paling lambat pada 14 April mendatang.

Pengguna di Myanmar akan menerima BNB senilai USD 5 atau USD 50, tergantung pada tingkat verifikasi mereka dan apakah mereka tinggal di zona yang paling terdampak gempa.

Selain itu, pengguna Gulf Binance di Thailand juga akan mendapatkan USD 5 atau USD 10 dalam BNB, tergantung lokasi dan verifikasi.

CZ menggarisbawahi kecepatan dan efisiensi yang dapat dihadirkan blockchain untuk kegiatan kemanusiaan.

"Di masa krisis, setiap detik sangat berarti," kata Zhao.

 

 

Binance Charity Hadirkan Penyaluran Bantuan Bencana dengan Aset Gigital

Binance
Binance. Photo: Kanchanara/unsplash... Selengkapnya

"Blockchain dan aset digital telah menyediakan cara yang efektif dan efisien untuk memberikan bantuan keuangan kepada korban bencana. Kami mendorong lebih banyak orang untuk bergabung dengan kami guna mengulurkan tangan membantu mereka yang membutuhkan dan yang kurang beruntung di saat kritis ini," tuturnya.

Inisiatif ini mengikuti strategi Binance yang lebih luas dalam memanfaatkan perangkat digital untuk memungkinkan bantuan bencana yang cepat.

Kampanye Binance Charity sebelumnya mencakup penyaluran bantuan di negara-negara seperti Libya, Argentina, dan Vietnam. Kelompok ini terus mengadvokasi blockchain sebagai solusi yang transparan dan terukur untuk memberikan bantuan darurat, terutama di tempat-tempat yang infrastruktur tradisionalnya terbebani atau terganggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya