Liputan6.com, Jakarta - Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendrawan mengatakan, banjir di Kemang, Jakarta Selatan bukan karena tanggul Kali Krukut jebol. Tetapi tembok rumah warga.
"Bukan tanggul kali yang jebol, jadi yang jebol itu tembok rumah warga. Karena warga yang mendirikan temboknya tepat di samping kali dan itu sudah rapuh, makanya jadi jebol airnya ambles, keluar," ungkap Teguh kepada Liputan6.com di Jakarta, Minggu (28/8/2016).
Teguh menjelaskan ada lima titik banjir di Kemang, di antaranya Kemang Selatan 12, 10, dan 8. Dinas Tata Air menyatakan siap memperbaiki Kali Krukut.
Advertisement
"Kita pasang batu kali karena ada yang batunya sudah lama. Kita mulai main (perbaikan) di Kemang Selatan 12, kita mau lakukan perbaikan penurapan batu kali," papar dia.
Menurut Teguh, Suku Dinas Tata Air sudah siap dengan kondisi seperti ini. Sehingga menyiagakan tujuh pompa mobil yang juga dibantu Suku Dinas Pemadam Kebakaran.
"Banjir sudah surut, tujuh pompa mobil kita stand by. Mobil dua punya Pemadam Kebakaran. Kita stand by, itu langkah pertama," papar dia.
Teguh menambahkan, wilayah Kemang menjadi prioritas penanganan banjir, mengingat lokasinya berada di bawah Kali Krukut.
"Kita mulai sore jam lima kemarin. Kemang menjadi salah satu prioritas. Lokasi Kemang, Petogogan, Cipete Selatan, kalau kita lihat wajarlah air masuk, lokasinya di bawah kali gitu," ujar dia.
"Saya sih bersyukur, jadi kita tahu langkah apa yang akan kita lakukan ke depannya," sambung Teguh.
Pantauan Liputan6.com, banjir di Kemang sudah surut. Hanya petugas Pemadam Kebakaran masih melakukan pembersihan basement parkir yang terendam banjir.
Hujan deras yang mengguyur Jakarta pada Sabtu sore 27 Agustus 2016 membuat sejumlah wilayah terendam banjir. Di antaranya kawasan elite Kemang, Jakarta Selatan. Ada tiga jalan yang terdampak banjir, yaitu Jalan Kemang Raya, Jalan Kemang Utara, dan Jalan Kemang Dalam.
Ratusan kendaraan roda dua dan empat terjebak banjir yang melanda kawasan Kemang. Termasuk sejumlah mobil mewah.