Liputan6.com, Jakarta Kesibukan yang bertubi-tubi membuat warga Ibu Kota sering tak peduli dengan tetangganya. Tak heran jika akhirnya banyak ditemukan warga yang sakit dan meninggal sendirian di kamarnya.
Di Jakarta Barat, dalam sebulan terakhir petugas kepolisian setidaknya menemukan 4Â jenazah dengan ciri-ciri yang sama: membusuk, terkunci dalam kamar, sendirian, dan diketahui setelah baunya menyengat.
Seperti di Apartemen Palem Mansion,Tower J lantai 11 Pegadungan Kecamatan Kalideres, Jakarta Barat, polisi menemukan jasad seorang kakek yang sudah membusuk.
Advertisement
Kakek tersebut meninggal sendirian dalam apartemennya. Tetangga baru mengetahui setelah bau menyengat menyeruak dari pintu kamar apartemennya.
Di Tanjung Duren, Grogol, petugas menemukan jasad perempuan bernama Novia Anggraini (26). Dia ditemukan dalam kamar kosnya di Jalan Tanjung Duren Raya Lama No 2 Rt 004/01.
Jasad korban ditemukan sudah dalam keadaan membusuk dan mengeluarkan bau tak sedap.
"Mereka adalah korban dari ketidak pedulian kita terhadap lingkungan kita sendiri," ujar Kriminolog Universitas Indonesia, Edi Saputra Hasibuan pada Liputan6.com di Jakarta Barat, Selasa 13 September 2016.
Dari empat kasus penemuan mayat di Jakarta Barat, bahkan ketua RT setempat tak mengetahui keberadaan para korban. Saat ditemukan, barulah ketua RT dan masyarakat sekitar tahu bahwa korban mengontrak atau menyewa kamar di kawasan tersebut.
Keapatisan warga, menurut Edi sangat berbahaya. Tak hanya persoalan jasad-jasad yang sudah membusuk saja. Tapi, keamanan juga tumbal atas ketidak pedulian masyarakat.
"Itu pengumuman soal 'tamu wajib lapor 1x24 jam' saja sudah tak dihiraukan, ya wajar kalau maling, pembunuhan, perampokan, atau kejahatan lainnya mudah terjadi di lingkungan kita," terang Edi.
Dari laporan kepolisian, jasad-jasad yang ditemukan sudah membusuk itu rata-rata mengalami sakit. Umumnya polisi menemukan mereka dengan obat di sekitar ruangan mereka.
"Mereka langsung kami kirim ke RSCM dan menghubungi keluarganya," ucap Kepala Sub Bagian Hubungan Masyarakat (Humas) Polres Jakarta Barat, Kompol Herru Julianto.
Guna mencegah terulangnya hal yang sama, Edi mengimbau masyarakat agar menjadi lebih peduli. "Kita harus lebih peduli dengan tetangga, begitu juga ketua RT, ketua Pemuda, jangan sampai enggak tahu siapa-siapa aja orang yang masuk wilayahnya," ucap Edi.