Polda Metro: Polwan Berhijab untuk Turunkan Tensi Pendemo

Polwan berkerudung itu bertugas melakukan pendekatan persuasif dan berdialog dengan pengunjuk rasa.

oleh Liputan6 diperbarui 03 Nov 2016, 06:15 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2016, 06:15 WIB
Polwan Unjuk Kebolehan Qosidah di Stadion Tri Dharma Gresik
Polwan berhijab

Liputan6.com, Jakarta Polda Metro Jaya mengerahkan 300 polisi wanita (polwan) berhijab sebagai garda terdepan pada demo 4 November mendatang. Tidak hanya itu, polwan berhijab juga akan menjadi negosiator dengan pengunjuk rasa yang diduga berasal dari berbagai organisasi keagamaan.

"Kehadiran polwan berhijab diharapkan menurunkan tensi pendemo," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Awi Setiyono di Jakarta, Rabu, 2 November 2016, seperti dikutip dari Antara..

Awi mengatakan tugas polwan berkerudung itu melakukan pendekatan persuasif dan berdialog dengan pengunjuk rasa.

Berbagai upaya dilakukan Polri untuk menyiapkan pengamanan aksi organisasi keagamaan itu, seperti Polda Jawa Barat yang menurunkan sejumlah anggota Satuan Brimob berserban.

Anggota Satbrimobda Jawa Barat itu akan membacakan salawat sebagai aksi simpatik terhadap pengunjuk rasa.

Rencananya,pada Jumat (4/11) sejumlah organisasi kemasyarakatan dan keagamaan dengan perkiraan sebanyak 100 ribu orang akan berunjuk rasa menolak penistaan agama di wilayah Jakarta.

Polda Metro Jaya juga menyiapkan rekayasa atau pengalihan arus saat terjadi kepadatan di lokasi unjuk rasa sekitar Istana Kepresidenan dan Silang Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat.

Polri dibantu TNI dan instansi lainnya menyiagakan sekitar 18 ribu personel guna mengamankan aksi tersebut.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya