Sebelum Meninggal, Mahasiswa Binus Mau Lompat di Gunung Mas

Pihak Binus menekankan, kegiatan pendakian bukanlah ospek kemahasiswaan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 07 Des 2016, 18:11 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 18:11 WIB
Evakuasi pendaki Gunung Mas
Evakuasi pendaki Gunung Mas. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi ciri korban hipotermia saat mendaki gunung seperti kehilangan kesadaran dan berhalusinasi. Celakanya bila tak tertangani dengan cepat dan baik, korban bisa kehilangan nyawa.

Seperti yang dialami mahasiswa Bina Nusantara (Binus) Jakarta, Edward Pratama yang meninggal di Gunung Mas, Bogor, saat mendaki gunung tersebut, Senin 5 Desember 2016.

Korban disebutkan terkena hipotermia pada pukul 19.00-20.00 WIB.

"Pengakuan rekannya, korban sempat berhalusinasi menggigau mau lompat," papar Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Andreas Chang di Pesanggerahan, Jakarta Barat, Rabu (7/12/2016).

Sulitnya mencari bantuan membuat nyawa korban tidak bisa diselamatkan. Korban meninggal sekitar pukul 20.30 WIB.

"Pertolongan pertama diberikan dengan mendirikan tenda, memberi korban penghangat, dan laporan menuju pos terdekat," lanjut Andreas.

Pihak Binus menekankan, kegiatan pendakian bukanlah ospek kemahasiswaan, hanya pendakian rutin organisasi mahasiswa yang sudah sesuai prosedural ketat kampus.

"Semua kegiatan mahasiswa wajib melewati prosedural, pengajuan proposal dilengkapi surat izin orangtua, surat keterangan sehat, dan pengawasan ketat kampus terhadap perlengkapan. Semua kami periksa," Andreas menegaskan.

Mahasiswa Binus yang meninggal akibat hipotermia di Gunung Mas tersebut berjenis kelamin laki-laki, dan menempuh studi ilmu komputer semester tiga.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya