Duka Pendakian Gunung Mas 17 Mahasiswa Binus

Sebelum menemukan ke-17 pendaki di Gunung Mas itu pada Selasa 6 Desember, tim SAR lebih dulu menemukan tiga di antara mereka.

oleh Nanda Perdana PutraAchmad Sudarno diperbarui 07 Des 2016, 09:00 WIB
Diterbitkan 07 Des 2016, 09:00 WIB
Evakuasi pendaki Gunung Mas
Evakuasi pendaki Gunung Mas. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta - Dengan penuh semangat, 17 mahasiswa Universitas Bina Nusantara (Binus), Jakarta Barat, berangkat dari kampus menuju Gunung Mas, Bogor, Jawa Barat, pada Senin, 5 Desember 2016, pada pukul 04.00 WIB.

Namun, pendakian yang diharapkan berjalan lancar itu nyatanya tak sesuai harapan. Mereka tersesat dan kehilangan seorang rekannya.

Adalah Edward, mahasiswa berumur 20 tahun yang tengah menimba ilmu di kampus tersebut mengembuskan napas terakhir yang diduga akibat terserang hipotermia.

Sebelum menemukan ke-17 pendaki itu, pada Selasa 6 Desember, tim SAR lebih dulu menemukan tiga di antara mereka. Hanya saja, seorang di antaranya, Edward telah meninggal.

"Tiga orang ditemukan dan satu dalam keadaan meninggal dunia. Dua orang ini yang melaporkan ke petugas tadi pagi bahwa timnya tersesat dan kelelahan di Gunung Mas," tutur Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor Budi Aksomo, Bogor, Selasa 6 Desember 2016.

Dari laporan kedua mahasiswa yang bernama Migo dan Mudi itu, akhirnya Tim SAR menemukan 14 pendaki lainnya. Seluruh mahasiswa ditemukan di hutan belantara kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, sekitar 8-9 kilometer dari Pos Gunung Mas.

Sejatinya, rombongan tiba di kawasan Gunung Mas sekitar pukul 09.00 WIB. Mereka kemudian melanjutkan perjalanan menuju Puncak Joglo, kawasan Gunung Mas sekitar pukul 10.00 WIB.

"Namun kondisi di atas gunung cuacanya buruk. Kondisi ini menyebabkan korban terserang hipotermia dan meninggal," ucap Jefri, anggota Mapala Universitas Binus Jakarta Jefri saat ditemui di kampus Binus, Jakarta Barat, Selasa kemarin.

(Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Kondisi Edward semakin parah pada Senin malam, 5 Desember 2016. Tak lama kemudian, korban akhirnya mengembuskan napas terakhir di Puncak Joglo.

Sementara, Camat Cisarua Bayu Rahmanto menyebutkan, sejumlah relawan dari RAPI, ORARI, unsur TNI/Polri, dan BPBD pun membentuk tim untuk mengevakuasi ke-17 mahasiswa begitu mendengar kabar.

"Tim sempat kesulitan mengevakuasi korban karena kondisi cuaca dan medan sangat sulit. Jarak ke titik lokasi pun sangat jauh," terang Bayu.

Setelah delapan jam pencarian, seluruh mahasiswa Binus Jakarta itu akhirnya berhasil dievakuasi secara bergantian. "Terakhir korban tewas dievakuasi sekitar jam 14.30," kata Bayu.

Seluruh mahasiswa Binus itu akhirnya berhasil dievakuasi Selasa sore, 6 Desember 2016. Adapun Edward dibawa ke RS Paru Dr Goenawan Partowidigdo Cisarua, Bogor, sebelum dibawa ke rumah duka di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, 17 mahasiswa baru ini sedang mengikuti kaderisasi swamapala. Rombongan ini mendaki dengan melewati jalur terlarang, yaitu melalui kawasan objek wisata Gunung Mas.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya