Ahok Pilih Tak Melaporkan Pengadangnya ke Bawaslu

Sebelumnya, mantan Ketua FPI Pasar Minggu, Herianudin, menanyakan izin Ahok saat blusukan di Jatipadang.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 31 Des 2016, 08:33 WIB
Diterbitkan 31 Des 2016, 08:33 WIB
20161227-Hakim Bacakan Putusan Sela dalam Sidang Ahok-Jakarta
Senyum Gubernur DKI Jakarta non-aktif Basuki T Purnama alias Ahok sesaat sebelum dimulainya sidang lanjutan di PN Jakarta Utara, Selasa (26/12). Persidangan ketiga ini beragenda pembacaan putusan sela oleh majelis hakim. (Liputan6.com/Bagus Indahono/Pool)

Liputan6.com, Jakarta Calon Gubernur DKI Jakarta petahana Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mendapat penolakan saat blusukan di Jatipadang, Jakarta Selatan.

Meski demikian, Ahok mengaku tidak akan melaporkan kejadian tersebut ke Bawaslu.

"Dia juga enggak nantangin, dia enggak berani kok. 'Saya menantang' dia enggak gitu. Dia cuma ngancam doang," kata Ahok di kawasan Jatipadang, Jakarta Selatan, Jumat, 30 Desember 2016.

Ahok mengatakan tak mau memperpanjang masalah dua simpatisan FPI yang menolaknya itu.

"Kalau diucapkan saya lapor. Dia cuma bilang, 'Bapak kenapa ke sini enggak lapor RT, kenapa Bapak wawancara orang itu.' Dia enggak bilang soal tolak kampanye. Enggak bisa (lapor Bawaslu), kecuali dia tolak akan kita rekam nih dia," ujar Ahok.

Sebelumnya mantan Ketua FPI Pasar Minggu, Herianudin, menanyakan izin Ahok saat blusukan di Jatipadang. Herianudin pun sempat mengusir Ahok dan wartawan agar meninggalkan lokasi Jalan Ketapang. Sebelumnya Ahok juga berbincang dengan warga yang tinggal di bantaran kali.

Berikut perdebatan antara Ahok dan Herianudin:

Herianudin: Pak jangan diwawancara itu, bukan warga sini mereka. Mereka enggak punya KTP sini.

Ahok: Saya enggak wawancara. Saya cuman bilang anak-anak harus diselamatkan, harus divaksin walaupun bukan KTP DKI. Yang penting kemanusiaan.

Herianudin: Kami ini warga asli, penduduk sini. Saya data semua ini. Kalau seandainya Bapak ini wawancara mereka enggak melibatkan semua, maka enggak ada urusannya.

Ahok: Ini bukan wawancara, kok.

Herianudin: Saya paham enggak wawancara. Kami sudah pantau mereka semuanya.

Ahok: Makanya dia ajak foto ya saya foto saja sama mereka.

Herianudin: Bapak ini undangan dari siapa, Pak?

Ahok: Enggak ada undangan kok, cek sungai saja. Saya boleh dateng dong.

Herianudin: Sah-sah saja Pak datang di mana pun.

Ahok: Boleh kok, kenapa enggak boleh datang saya?

Herianudin: Kalau datang di mana saja, sah-sah saja. Tapi ini kan momentumnya bukan pilkada kan?

Ahok: Saya mau pilkada atau enggak, pilkada juga hak saya kan. Ini kan masa kampanye saya, sah saya dateng ini kampanye. Saya mau kampanye teriak nomor 2 juga sah.

Herianudin: Ya sah boleh, tapi RT-nya enggak ada laporan, RW-nya enggak. Ini Babinsa kenapa di sini?

Ahok: Enggak perlu, enggak perlu (laporan) kan bebas. Bebas Pak, cek sungai ini.

Herianudin: Saya paham memang bebas ini wewenangya Bapak, masih ada wewenangnya.

Ahok: Terus kamu maunya apa?

Herianudin: Kami menolak warga sini.

Ahok: Kamu enggak terima, kamu kalau menolak, kamu daftar resmi bisa saya gugat.

Herianudin: Saya ngggak mau gugat, saya siap kalau digugat.

Ahok: Ya sudah. Catat namanya kalau gitu, nolak saya catat namanya.

Herianudin: Catat nama saya. Nama saya Herianudin.  

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya