Jurus Wakil Wali Kota Depok Tekan Pedasnya Harga Cabai

Meroketnya harga cabai di sejumlah pasar tradisional membuat Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna gerah.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 08 Jan 2017, 08:32 WIB
Diterbitkan 08 Jan 2017, 08:32 WIB
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna
Wakil Walikota Depok Pradi Supriatna. (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Liputan6.com, Depok - Meroketnya harga cabai di sejumlah pasar tradisional membuat Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna gerah. Dia berencana memanfaatkan lahan kosong di Depok untuk ditanami bibit cabai berkualitas.

Pradi mengatakan, sekarang ini hargai cabai di berbagai pasar tradisonal sudah menebus angka Rp 100 ribu per kilogram. "Barusan saya komunikasi, harganya sudah Rp 100 ribu per kilogram. Saya akan cek di pasar," kata Pradi di Depok, Sabtu 7 Januari 2017.

Pradi menduga naiknya harga cabai di Kota Depok akibat tidak lancarnya pendistribusian. Sebab, Kota Depok bukanlah produsen cabai.

"Ketika rantai pendistribusiannya misalnya Jawa Tengah dan Jawa Timur belum sampai ke kami atau mungkin kebutuhannya banyak, makanya dipotong di tengah jalan," ujar Pradi.

Meski begitu, Pradi mengaku memiliki cara agar harga cabai tidak lagi melonjak. Salah satunya dengan memanfaatkan lahan yang tidak terpakai. Sekarang ini, lanjut Pradi sudah ada tiga investor yang bersedia.

"Sudah ada tiga yang saya hubungi dan itu diperbolehkan sama mereka," ucap Pradi.

Nantinya, dia akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian untuk menanami lahan tersebut dengan ribuan  bibit cabai segar.

"Para investor yang punya 'lahan tidur' tidak digunakan di kota depok, saya minta izin untuk saya tanami cabai yang panjang umurnya," Pradi memungkas.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya